Di vihara Ini, Warga Tionghoa Membawa Hio untuk Dibakar

Date:

Jakarta, Banten Hits.com- Ratusan hingga ribuan warga Tionghoa silih berganti memadati sejumlah vihara yang terletak di kawasan Kota, Jakarta Barat, Minggu (10/2/2013), untuk beribadah Perayaan Hari Raya Imlek 2654. Salah satu vihara yang dipadati warga Tionghoa adalah Vihara Dharma Bakti yang terletak di kawasan Petak Sembilan serta Vihara Kin Tek Ji di Jalan Kemenangan, Jakarta Barat.

Jakarta, Banten Hits.com- Ratusan hingga ribuan warga Tionghoa silih berganti memadati sejumlah vihara yang terletak di kawasan Kota, Jakarta Barat, Minggu (10/2/2013), untuk beribadah Perayaan Hari Raya Imlek 2654. Salah satu vihara yang dipadati warga Tionghoa adalah Vihara Dharma Bakti yang terletak di kawasan Petak Sembilan serta Vihara Kin Tek Ji di Jalan Kemenangan, Jakarta Barat.

Ferry, seorang warga Tionghoa, yang datang ke Vihara Dharma Bakti mengatakan, setiap tahun ia dan keluarga selalu datang ke vihara untuk memanjatkan doa.

“Doa yang kami panjatkan adalah mendoakan arwah orangtua, minta dilancarkan rezeki dan kesehatan. Samalah kalau umat beragama lainnya saat berdoa di tempat ibadahnya,” katanya.

Di vihara ini, warga Tionghoa membawa hio untuk dibakar sebagai bentuk pengiriman doa kepada arwah leluhurnya. “Makna membakar hio adalah agar asap yang ada bisa melayang ke udara dan bisa mengantarkan doa untuk orang yang sudah meninggal,” katanya.

Vivy, warga lain, mengatakan, sebenarnya dia dan keluarga ingin ke vihara pada Sabtu (9/2/2013) malam. Tetapi, mengingat warga yang datang begitu banyak, maka ia memilih beribadah pada Minggu pagi.

Selain membakar hio, ada juga yang membakar uang-uangan dari kertas berwarna kuning. Ritual ini memiliki makna agar di Tahun Ular ini bisa membawa rejeki.
   
Silaturahim

Perayaan Imlek biasanya juga diisi warga Tionghoa dengan mengunjungi sanak saudaranya untuk bersilaturahim. Biasanya, hal ini dilakukan setelah beribadah di vihara.

“Kami ingin silaturahim dan berkumpul dengan saudara dekat mau pun jauh,” katanya.

Hal yang sama dilakukan Vivy. Ia mengatakan, biasanya bersama keluarga akan mengunjungi kerabat yang tinggal di di kawasan Kota, Serpong, dan Tangerang. Saat silaturahim,  umumnya warga Tionghoa menyediakan angpao (amplop) berwarna merah berisi uang untuk dibagikan kepada saudara.

“Besar kecilnya uang yang kita berikan tergantung kemampuan masing-masing,” kata Vivy.

Author

  • Darussalam J. S

    Darusssalam Jagad Syahdana mengawali karir jurnalistik pada 2003 di Fajar Banten--sekarang Kabar Banten--koran lokal milik Grup Pikiran Rakyat. Setahun setelahnya bergabung menjadi video jurnalis di Global TV hingga 2013. Kemudian selama 2014-2015 bekerja sebagai produser di Info TV (Topaz TV). Darussalam JS, pernah menerbitkan buku jurnalistik, "Korupsi Kebebasan; Kebebasan Terkorupsi".

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Mau Tahu Ragam Produk Batik Khas Kota Tangerang? Datanglah ke Kampung Batik Kembang Mayang!

Berita Tangerang - Bagi Anda yang ingin mengetahui ragam...

Mengenal Golok Sulangkar Khas Baduy yang Mematikan: Hanya Bisa Dimiliki ‘Orang-orang Terpilih’

Lebak- Kekayaan alam dan budaya baduy memang seksi untuk...

Akhir Pekan Ala Aleg PKS Banten, Blusukan ke Wilayah Pelosok Lebak hingga Turun Ronda

Lebak- Iip Makmur, Anggota DPRD Provinsi Banten memutuskan untuk...

KPJ Rangkasbitung Rilis Lagu saat Pandemi Corona, Judulnya ‘Jangan Mudik Dulu’

Lebak- Kelompok Penyanyi Jalan (KPJ) Rangkasbitung merilis sebuah lagu...