Berkat Limbah Industri, Slamet Riyadhi Dianugerahi Upakarti

Date:

Slamet Riyadhi (62), hanyalah pria biasa yang mencari nafkah dari limbah industri. Slamet Ryadhi tak sendiri. Dia mengabdikan diri membina ratusan lansia di Jabodetabek, juga remaja di Anak Langit, Kota Tangerang.

Perjuangan Slamet Riyadhi tak sia-sia. Presiden SBYmenganugerahi Slamet Riyadhi dengan Piala Upakarti.

Perjalanannya sudah lebih dari 14 tahun, tepatnya sejak 1998. Bermula dari gejolak krisis moneter yang memaksa kakek dari empat cucu ini, hengkang dari perusahaan swasta di bilangan Tangerang. Pengalaman itu membuatnya harus berpikir keras untuk mendapatkan nafkah bagi keluarganya.

Slamet Riyadhi tinggal di KH.Hasyim Ashari, Gg.Kemuning, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang. Rumah tinggalnya ini, menjadi tempat berkumpulnya limbah plastik dari pabrik besar di Tangerang dan Jakarta.

Nah, lewat lansia yang diberdayakan oleh Slamet di tempatnya ini, limbah industri tersebut menjadi tas cantik berkualitas ekspor. Lansia yang diberdayakannya Slamet, adalah lansia yang tinggal di sekitar rumahnya.

“Justru ini ide mereka, saya berusaha mewujudkan kerinduan mereka terhadap kegiatan menganyam saat muda dulu,” kata Slamet saat dikunjungi wartawan beberapa waktu lalu.

Dari awal bergerak menekuni usaha ini, Slamet sudah melibatkan sekitar 40 lansia di Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.

Lewat Komunitas Lumayan Itung-itung Nunggu Tutup Usia (Lumintu) inilah, para lansia diberdayakan untuk menganyam lembar demi lembar limbah aluminium foil, yang kelak menjadi anyaman tas cantik.

Seiring 14 tahun perjalanannya, Slamet berhasil memberdayakan lebih dari seratus lansia yang tersebar di Jabodetabek. Seperti di Jombang sebanyak 28 orang, Lengkong Gudang sebanyak 18 orang, dan terakhir Mekar Jaya sebnyak 20 orang.

Tak berhenti sampai di situ, Slamet Riyadi yang juga mendapat penghargaan Danamon Award untuk kategori pelaku UKM ini, belakangan melatih para generasi muda. “Saya ingin memberdayakan kepiawaian menganyam untuk para generasi muda, terutama di Tangerang. Makanya saya ajak Anak Langit,” jelasnya.

Tidak tanggung-tanggung, Slamet pun membawa seluruh hasil karya anyaman Anak Langit ke berbagai pameran internasional. Seperti di Jakarta Internasional School pada 2010, berlanjut ke berbagai sekolah internasional lain, seperti Binus, Jepang dan Prancis Internasional School yang ada di Ibukota Negara, Jakarta.

“Lalu berlanjut ke berbagai festival di Bandung, seperti Recycle Fest Vaganza dan Bandung Hejo tahun ini dan tahun kemarin,” ujar Slamet.

Dengan membawa seluruh karya anyaman remaja, Slamet ingin memperlihatkan kepada dunia internasional, bahwa sebenarnya remaja pun bisa menghasilkan sesuatu yang berharga dari limbah yang dianggap sebagai sampah.

Dari keseluruhan usaha Slamet menonjolkan limbah aluminium foil, dengan turut membina lansia dan para remaja, awal tahun 2012 pun dia dianugerahi piala Upakarti oleh Presiden SBY atas pengabdiannya.

“Untuk kategori pengabdian, Alhamdulillah ternyata usaha saya dilihat juga oleh negara ini,” katanya. (Rus)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Mengenal Ratu Adzra Salsabilah, Anak Berkebutuhan Khusus dengan Prestasi Gemilang

  Lebak- Keterbatasan tidak menyurutkan semangat Ratu Adzra Salsabilah dalam...

Jabat Sekwan DPRD Lebak; Lina Budiarti All Out Dukung Tugas Para Wakil Rakyat

Lebak- Sekretariat DPRD Kabupaten Lebak resmi memiliki sosok pimpinan...

Cerita Kelam JB, Ayah Bupati Lebak Pernah Diteror Rentenir hingga Berjualan Ikan Asin

Lebak- Siapa yang tak kenal dengan Mulyadi Jayabaya. Namanya...