Banyak Koperasi Tak Aktif di Tangsel

Date:

Banten Hits.com– Puluhan koperasi di Tangsel tidak aktif.  Data Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kota Tangsel menyebutkan, dari 433 koperasi yang tercatat, sebanyak 70 koperasi tidak aktif. 

Koperasi yang tidak aktif disebabkan karena beberapa hal. Mulai anggotanya jarang bertemu, rapat tahun anggota tidak berjalan, hingga tidak memiliki program yang jelas. Selain itu juga disinyalir saat pembentukan koperasi dilatarbelakangi kepentingan tertentu. Seperti kepentingan politis jelang pilkada maupun pemilihan legislatif.

Banten Hits.com– Puluhan koperasi di Tangsel tidak aktif.  Data Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kota Tangsel menyebutkan, dari 433 koperasi yang tercatat, sebanyak 70 koperasi tidak aktif. 

Koperasi yang tidak aktif disebabkan karena beberapa hal. Mulai anggotanya jarang bertemu, rapat tahun anggota tidak berjalan, hingga tidak memiliki program yang jelas. Selain itu juga disinyalir saat pembentukan koperasi dilatarbelakangi kepentingan tertentu. Seperti kepentingan politis jelang pilkada maupun pemilihan legislatif.

“Umumnya koperasi tidak aktif didirikan oknum yang memiliki kepentingan lain yang jauh dari tujuan koperasi itu. Setelah ditelusuri jumlahnya cukup banyak, mencapai puluhan,” kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Nurdin Marzuki, saat ditemui di sela-sela Rapat Koordinasi Koperasi Program Kegiatan Tahun 2013 di Serpong, Selasa (14/05/2013).

Nurdin mengatakan, selain awal berdiri untuk kepentingan tertentu, koperasi yang tidak aktif bisa tiba-tiba aktif pada momentum tertentu. Yaitu pada pembahasan Musyawarah Rencana Pembangunan Daerah (Musrembang).  Di mana koperasi itu sering mendapat bantuan kegiatan.

“Banyak yang protes atas kejadian ini. Namun, kami kesulitan melacak koperasi itu kenapa tiba-tiba dapat bantuan padahal tidak aktif, ” ujarnya.

Nurdin enggan menerangkan siapa oknum yang bermain dalam pemberian dana bagi koperasi tersebut.

“Saat ini tengah kita telusuri, nanti diberitahukan kalau sudah kita dapatkan informasi yang akurat,” elaknya.

Guna meminimalisasi pembentukan koperasi untuk tujuan tertentu, Nurdin mengaku telah melakukan pengetatan berupa pemberian izin. Salah satunya memiliki agenda rapat anggota setiap tahun.

“Selain itu punya badan hukum maupun program-program kegiatan dan Kita juga melakukan pembinaan serta sosialiasi ke koperasi di Tangsel. Mudah-mudahan langkah ini bisa menekan jumlah koperasi yang tidak aktif,” tambahnya.

Nurdin juga mengaku, akan melakukan pendataan ulang terhadap keseluruhan jumlah koperasi. Dari hasil pendataan ini diharapkan bisa mengetahui koperasi mana yang tidak memenuhi aturan.

Pengurus Dewan Koperasi (Dekopin) Tangsel Mulyadi meminta, Pemkot Tangsel tidak hanya menindak koperasi yang tidak aktif. Namun juga menggiatkan koperasi di Tangsel. Menurutnya, adanya koperasi tidak aktif disebabkan rendahnya peran Pemkot dalam merumuskan kegiatan.

“Dukungan Pemkot dirasa kurang. Makanya kita ingin ada peran serta Pemkot digiatkan,” katanya.(Rus)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Setelah Sebatik Merambah Pasar Taiwan hingga Belanda, Kini Giliran Sepatu Lokal ‘Dorks’ Diekspor ke Senegal

Berita Tangerang - Sepatu-sepatu lokal di Kabupaten Tangerang yang...

Kata Pejabat Kemenko Perekonomian dan Bank Indonesia soal Inflasi dan Digitalisasi di Banten

Berita Banten - Tim Pengendalian Inflasi Daerah atau TPID...

Emang Boleh Ada Bolen Selegit ‘Ovenin’ Buatan Sri?

Berita Tangerang - Sri Yuningsih memberikan garansi tentang keunggulan...

bank bjb Kembali Dipercaya Jadi Penempatan RKUD Kota Tangsel

Berita Tangsel - bank bjb kembali dipercaya sebagai tempat...