Banten Hits.com – Konstelasi politik di Kota Tangerang menjelang pemilahan kepala daerah 31 Agustus mendatang, kini mulai memanas.
Sebuah benda mencurigakan yang dibungkus dalam paket kiriman menggegerkan karyawan dan pegawai Gedung Nyi Mas Melati, Kota Tangerang, Selasa (02/07).
Benda mencurigakan yang dibungkus dengan menggunakan sampul berwarna cokelat itu ditaruh di samping tangga pintu masuk gedung yang selama ini digunakan untuk aktivitas Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Tangerang.
Banten Hits.com – Konstelasi politik di Kota Tangerang menjelang pemilahan kepala daerah 31 Agustus mendatang, kini mulai memanas.
Sebuah benda mencurigakan yang dibungkus dalam paket kiriman menggegerkan karyawan dan pegawai Gedung Nyi Mas Melati, Kota Tangerang, Selasa (02/07).
Benda mencurigakan yang dibungkus dengan menggunakan sampul berwarna cokelat itu ditaruh di samping tangga pintu masuk gedung yang selama ini digunakan untuk aktivitas Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Tangerang.
Anehnya, paket kiriman yang tidak tertera pengirimnya itu ditujukan kepada istri salah satu calon Walikota Tangerang, Arief Wismansyah.
Awalnya, paket kiriman mencurigaan itu ditemukan oleh Khairul Akhyar, petugas kebersihan Gedung Nyimas Melati. Ia menemukan paket kiriman itu saat tengah membersihkan kantor.
“Saya itu saya lagi bersih-bersih kantor dan melihat ada paket kiriman ditaruh di dekat tangga pintu masuk kantor. Karena mencurigakan saya akhirnya lapor kepada petugas keamanan,” tutur Khairul.
Berdasarkan pengamatan, paket kiriman mencurigakan itu ditujukan untuk Hj. Aini Suci Wismansyah, yang juga ketua PKK Kota Tangerang.
Dalam paket kiriman itu ada tulisan yang berbunyi, Hj Aini Suci Arif W, Kota Tangerang, Lanjutkan!!!
Untuk mengantisipasi insiden yang tidak diinginkan, polisi yang telah menerima laporan langsung mensterilisasi tempat benda itu ditemukan.
Ruangan kerja yang selama ini ditempati Hj. Aini Suci Wismansyah juga langsung dikosongkan.
Hingga berita ini dipublish, paket kiriman mencurigakan itu belum dievakuasi karena masih menunggu tim gegana yang akan melakukan penyelidikan. (Taufik)
