Cerita Durian dan Ilmu Kanuragan Jawara Banten

Date:

Dalam waktu dekat, Banten mememasuki musim panen buah yang melimpah. Setiap tahunnya ada dua buah-buahan yang menonjol dan banyak digemari, yaitu durian dan buah Manggis.

Menurut cerita yang berkembang di masyarakat Banten, durian dianggap makanan yang panas, sehabis makan durian biasanya tubuh akan berkeringat karena panas itu, karenanya penggemar durian yang sanggup makan buah itu dalam jumlah banyak tetapi tidak mabuk akan dianggap orang “Bedas” (Kuat-red). Durian dianggap sebagai raja segala buah-buahan, karena banyak digemari orang, dan tidak semua penggemar sanggup untuk memakannya dalam jumlah banyak.

Di Pandeglang, kalangan jawara yang sedang menuntut ilmu kanuragan, pada saat musim buah juga akan diuji kemampuannya dalam melahap buah durian hutan, berapa banyakpun durian yang disajikan sang guru, maka murid itu harus sanggup menghabiskannya, sang guru akan memposisikan diri di belakang muridnya dengan kulit durian dari buah pertama. Jika sang murid berhenti makan sebelum semua durian yang disajikan habis, sang guru akan mencakarkan kulit durian itu ke punggung muridnya.

Bapak Dailami, salahseorang guru kanuragan di Kampung Purut, Desa Kartasana, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang, mengatakan, bahwa ritual itu dilakukan sebagai salahsatu syarat agar muridnya sanggup mengalahkan Harimau.

Mengkonsumsi durian dalam jumlah banyak akan menyebabkan tubuh terasa panas, konsumsi buah manggis yang punya karakter “tiis” (dingin-red) dilakukan untuk mendinginkan tubuh. Musim buah durian di Pandeglang selalu bersamaan dengan buah manggis. Karena karakter durian yang panas, dan karakter manggis yang dingin dan waktu berbuah yang bersamaan, maka keduanya dianggap pasangan serasi, pasangan Raja dan Ratu buah-buahan.

Sementara itu, Jum’at (06/03/2015) Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi H Asep Mulya Hidayat yang mengaku berbahagia dengan datangnya musim buah di Banten. Menghimbau kepada masyarakat untuk membeli Raja dan Ratu buah lokal tersebut untuk membantu kelestarian pohon buah-buahan lokal, dan pada saat yang bersamaan menikmati kelezatan buahnya.

“Ini Banten, dan sekarang musim buah Banten, jangan beli buah yang didatangkan dari luar, dengan begitu petani akan merasa dihargai dan bersemangat merawat pohonnya untuk kita,” ungkapnya penuh antusias. (Nda)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Mau Tahu Ragam Produk Batik Khas Kota Tangerang? Datanglah ke Kampung Batik Kembang Mayang!

Berita Tangerang - Bagi Anda yang ingin mengetahui ragam...

Mengenal Golok Sulangkar Khas Baduy yang Mematikan: Hanya Bisa Dimiliki ‘Orang-orang Terpilih’

Lebak- Kekayaan alam dan budaya baduy memang seksi untuk...

Akhir Pekan Ala Aleg PKS Banten, Blusukan ke Wilayah Pelosok Lebak hingga Turun Ronda

Lebak- Iip Makmur, Anggota DPRD Provinsi Banten memutuskan untuk...

KPJ Rangkasbitung Rilis Lagu saat Pandemi Corona, Judulnya ‘Jangan Mudik Dulu’

Lebak- Kelompok Penyanyi Jalan (KPJ) Rangkasbitung merilis sebuah lagu...