Thita Mazya, Membangun Jembatan Kemandirian Perempuan lewat Pelintas Banten

Date:

Kemandirian adalah keniscayaan bagi perempuan-perempuan modern, yakni perempuan yang terus bergerak membangun ruang-ruang untuk meningkatkan kualitas kehidupan perempuan di lingkungannnya. 

Inilah tekad Pelintas Banten, sebuah organisasi yang diinisiasi oleh Thita Mazya, aktivis perempuan di Banten. Sejak hengkang dari Perempuan Lira Banten, Thita Mazya langsung membangun barisan baru lewat Pelintas Banten. Meski belum genap sebulan Pelintas Banten sudah banyak mendapat dukungan dari berbagai wilayah, terutama di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kota Serang dan Kabupaten Pandeglang.

Pelintas Banten bersekretariat di Jalan Puspa Widya, Kampung Ciater, Kecamatan Serpong, Kota Tangsel dengan jumlah anggota mencapai 150 orang dalam dua minggu berdiri.

Kiprah Thita memang tak diragukan lagi dalam dunia aktivis perempuan, karenanya tak heran bila Koalisi Perempuan Indonesia memintanya juga untuk berkibar di Banten. Dalam pembentukan Pelintas Banten, Thita tidak sendiri, ia bersama Munifah Umar yang kini menjadi sekretaris.

“Kata lintas (dalam kata pelintas) bisa berarti yang sebenarnya, lintas agama, lintas suku budaya, pekerjaan. Namun lintas yang dimaksud di sini adalah: lincah, cantik, terampil, dan cerdas. Mewakili sekali perempuan-perempuan Indonesia,” ujar Thita kepada Banten Hits, Jum’at (2/10/2015).

 

Thita menjelaskan, langkah kongkret Pelintas Banten ialah supaya perempuan Banten lepas dari belenggu kebodohan dan kemiskinan.

“Perempuan harus dicerdaskan melalui pelatihan,pemberdayaan dan praktiknya agar ke depannya tidak terus terbelenggu dengan kebodohan. Untuk langkah awal mempersiapkan pertemuan akbar ormas perempuan se-Kota Tangsel,” ungkapnya.

Sementara itu, Munifah Umar Sekertaris Pelintas Banten menambahkan, lintas memiliki tujuan agar bisa menjadi jembatan bagi masyarakat, terutama kaum perempuan  dalam memberdayakan dirinya dan lingkungannya, sehingga mampu melepaskan diri dari belenggu kebodohan dan kemiskinan.

“Untuk itu, perempuan harus hadir juga sebagai pembuat keputusan, sebagai pemimpin yang nantinya bisa mewujudkan cita-cita itu,” ungkap wanita yang akrab disapa Ifa tersebut.

Pelintas Banten ini memusatkan perhatiannya pada upaya meningkatkan keterwakilan perempuan di politik. Yang jelas kehadiran lintas sebagai organisasi perempuan diharapkan mampu menjadi jembatan kesuksesan, jembatan kemandirian bagi perempuan lain.(Rus)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Mengenal Ratu Adzra Salsabilah, Anak Berkebutuhan Khusus dengan Prestasi Gemilang

  Lebak- Keterbatasan tidak menyurutkan semangat Ratu Adzra Salsabilah dalam...

Jabat Sekwan DPRD Lebak; Lina Budiarti All Out Dukung Tugas Para Wakil Rakyat

Lebak- Sekretariat DPRD Kabupaten Lebak resmi memiliki sosok pimpinan...

Cerita Kelam JB, Ayah Bupati Lebak Pernah Diteror Rentenir hingga Berjualan Ikan Asin

Lebak- Siapa yang tak kenal dengan Mulyadi Jayabaya. Namanya...