Banten Hits – Panwaslu Kabupaten Pandeglang, mengaku, sudah sering menertibkan Alat Peraga Kampanye (APK) liar milik pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil bupati Pandeglang.
“Mereka (Panwascam-red) sudah melaksanakan penertiban terhadap APK yang termasuk APK ilegel. Ya, termasuk APK liar milik paslon nomor urut 3 (Ratu Siti Romlah-Yan Riadi),” terang Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) Panwaslu Pandeglang, Samsuri, saat dikonfirmasi Banten Hits, diruanganya, Selasa (6/10/2015).
Kata dia, Panwas bersama Basat Pol PP sudah sering melakukan penertiban APK lair, bakhan penertiban terhadap APK sudah sampai empat kali dilakukan. Menurutnya, kendati sudah ditertibkan lalu muncul kembali APK dikarenakan kurangnya kesadaran dari masing-masing tim sukses.
“Mungkin karenaa kurang kesadaran dari tim sukses atau mungkin saja sengaja. Jadi, setelah kita lakukan penertiban malamnya dipasang lagi, termasuk APK berukuran besar di Kaduhejo,” ucapnya.
Saat disinggung terkait intimidasi yang dialami salah seorang aktivis yang akan melaporkan dugaan pelanggaran APK milik paslon nomor urut 3, Samsuri mengaku belum mendapat laporan terkait hal tersebut. Padahal, peran serta aktif dari masyarakat memang diharapkan untuk meneciptakan Pilkada yang berkualitas.
“Kalau kita akan bekerja sesuai dengan prosedur, kalau sudah kita tertibkan dan sudah kita lakukan terus mereka kembali memasang APK lir berarti mereka yang melanggar. Contohnya, seperti yang di Kaduhejo itu, mereka pasang lagi walaupun sudah pernah ditertibkan, paling nanti kita akan lakukan pemanggilan kepada tim suksesnya,” paparnya.
Secara tegas ia menyampaikan, jika paslon terus melanggar, pihaknya akan bertindak sesuai dengan Undang-undang dan akan membuat catatan-catatan. Namun, tidak ada aturan bagi paslon yang terus melanggar sampai pada tindakan diskualifikasi.
“Kalau untuk diskualifiasi) itu tidak ada, karena tiga calon ini sudah ditetapkan, tapi kami akan berusaha memanggil mereka dulu soal pemasangan APK. Minimal, ada kesadaran dari para tim itu, tapi kalau tidak dihiraukan lagi baru kita berikan sanksi lain,” jelasnya. (Nda)
