Pejabat Pemkab Tangerang Disebut Intimidasi Warga soal Pembebasan Runway 3 Bandara Soetta

Date:

Banten Hits – Pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang, Lukman Hakim, disebut telah melakukan intimidasi menyusul pernyataannya akan menyeret warga korban gusuran ke pengadilan jika menolak lahan mereka digusur untuk pembangunan runway 3 Bandara Soekarno Hatta Tangerang.

“Warga takut, Pak. Kami ini masyarakat awam,” kata Ketua BPD Rawa Rengas, Samsudin saat sosialisasi pembebasan pembangunan runway 3 Bandara Soekarno Hatta Tangerang di Desa Rawa Rengas, Kamis (5/11/2015).

Samsudin menilai, pernyataan tersebut tak pantas terlontar dari mulut seorang pejabat yang semestinya menjadi pengayom masyarakat. 

“Seorang pejabat tak pantas ngomong seperti itu. Ini kan sosialisasi,” terangnya. 

Samsudin juga memprotes Panitia Pembebasan Pembangunan Runway 3 Bandara Soekarno Hatta Tangerang yang tidak melibatkan jajarannya dalam sosialisasi pembebasan lahan Bandara Soekarno Hatta Tangerang.

“Saya BPD Rawa Rengas, semua aspirasi masyarakat disampaikan ke BPD. Tapi kenapa kami tidak pernah dilibatkan dalam sosialisasi pembebasan ini,” katanya.

Dalam sosialisasi pembebasan pembangunan runway 3 Bandara Soekarno Hatta Tangerang, warga Rawa Rengas mematok harga Rp 20 juta per meter untuk ganti rugi lahan mereka yang tergusur.

(Warga Rawa Rengas Minta Ganti Rugi Rp 20 Juta per Meter untuk Pembebasan Runway 3 Bandara Soekarno Hatta)

“Tanah, tanah kita. Rumah, rumah kita. Kita hidup sudah puluhan tahun di sini. Kita yang berhak menentukan harga!” teriak Samsudin, Ketua BPD Rawa Rengas.

Rencana pembangunan runway 3 Bandara Soekarno Hatta Tangerang ini akan menggusur 800 hektar lahan di lima desa di Kabupaten Tangerang, yakni Desa Teluk Naga, Bojong Renged, Kebon Cau, Rawa Rengas, dan Rawa Burung.(Rus)

Author

  • Darussalam J. S

    Darusssalam Jagad Syahdana mengawali karir jurnalistik pada 2003 di Fajar Banten--sekarang Kabar Banten--koran lokal milik Grup Pikiran Rakyat. Setahun setelahnya bergabung menjadi video jurnalis di Global TV hingga 2013. Kemudian selama 2014-2015 bekerja sebagai produser di Info TV (Topaz TV). Darussalam JS, pernah menerbitkan buku jurnalistik, "Korupsi Kebebasan; Kebebasan Terkorupsi".

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Dua Parpol Pemilik Suara Besar di Banten Gelar Pertemuan Tertutup, Isyarat Koalisi Mencuat

Berita Banten - Partai Golkar dan Partai Gerindra yang...

Arahan Presiden Jokowi dalam Rakernas Kesehatan Nasional di Kabupaten Tangerang

Berita Banten - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri sekaligus...