Banten Hits – Ratusan pengurus dan sopir truk di Pelabuhan Merak memrotes kebijakan PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak, Kota Cilegon yang telah menerapkan sistem tiket elektronik (e-ticket) di Pelabuhan Merak, Rabu (25/11/2015) dini hari. Mereka juga menolak sistem tersebut dilaksanakan oleh PT Mata Pensil selaku operator yang ditunjuk PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak karena sistem yang mereka terapkan eror.
Wartawan Banten Hits Iyus Lesmana melaporkan, aksi protes ratusan sopir dilakukan dengan cara menghentikan kendaraanya saat mengantri masuk ke dalam tol pelabuhan. Mereka tak terima saat melakukan pembelian tiket masuk kapal, golongan kendaraan yang muncul pada display tidak sesuai dengan golongan dan dimensi kendaraan itu sendiri.
Menurut Suganda, Wakil Ketua Paguyuban Pengurus Truk Merak, dalam pemberlakuan sistem e-ticket saat ini banyak terjadi penurunan maupun penambahan tarif golongan saat kendaraan memasuki tol pelabuhan untuk membeli tiket masuk ke dalam kapal.
“Banyak ditemukan kesalahan. Golongan kendaraan seperti kendaraan truk jenis tronton diberlakukan tarif truk trailer dengan dengan dasar kelebihan dimensi kendaraan sebanyak 20 sampai 30 sentimeter. Hal demikian sangat memberatkan sopir truk karena harus menambah biaya sekitar Rp 700-800 ribu untuk membeli tiket,” jelas Suganda kepada Banten Hits.
Suganda menambahkan, pemberlakuan e-ticket di Pelabuhan Merak dan Bakahueni yang dimulai pada Selasa (24/11/2015) pukul 20.00 WIB ini membuat kendaraan ditolak masuk kapal oleh perusahaan pelayaran karena mengalami penurunan golongan akibat kesalahan sistem tiket elktronik.
“Contohnya mobil tangki yang termasuk jenis golongan trailer saat memasuki tol gate terbaca oleh sistem menjadi ukuran tronton. Hal tersebut menjadi dasar penolakan kapal karena tidak sesuai dengan jenis kendaraan itu sendiri,” jelasnya.
Saat berita ini dipublish, belum ada keterangan resmi dari PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak, maupun instansi pelayaran lainnya, ternmasuk PT Mata Pensil. Sementara di lokasi ratusan sopir truk dan pengurus truk masih melakukan aksi protes hingga Rabu (25/11/2015) siang.(Rus)
 di Pelabuhan Merak, Rabu (25/11/2015) dini hari. Mereka juga menolak sistem tersebut dilaksanakan oleh PT Mata Pensil selaku operator yang ditunjuk PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak.){kind=link}