Kongres Komunitas Sastra Indonesia III dan Seminar Sastra Nasional Digelar di Tangsel

Date:

Banten Hits – Memasuki usianya yang ke-20, Komunitas Sastra Indonesia (KSI) akan menggelar kongres KSI III yang akan berlangsung pada 8-10 Januari 2016 di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Direncanakan, Kongres tersebut akan dibuka Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany. Selain memilih pengurus KSI periode 2016-2019, Kongres juga akan diisi seminar sastra nasional dengan tema “Kembali ke Literasi: Peta dan Prospek Penerbitan Komunitas Sastra di Indonesia”.

“Kongres dan seminar sastra ini ingin kami jadikan pijakan untuk membangun kegembiraan berorganisasi dan berkarya di dalam komunitas sastra. Dua puluh tahun lalu, KSI merupakan komunitas sastra yang kecil, tapi terasa lapang. Kami lakukan berbagai aktivitas sastra secara gembira dan guyub. Sekarang, KSI menjadi komunitas sastra yang tergolong besar dengan cara pandang dan latar belakang para anggota yang beragam. Kami ingin, keragaman tersebut bukan penghalang untuk membangun kegembiraan berorganisasi dan berkarya,” papar Wowok Hesti Prabowo, Ketua Dewan Pendiri KSI, dalam siaran pers yang diterima Banten Hits, kemarin.

Salah satu yang ingin ditekankan KSI, kata Wowok, adalah satu hal mendasar bagi komunitas sastra, yakni tradisi literasi yang bermuara pada penerbitan buku. Untuk itu, kongres dan seminar sastra nasional tersebut rencananya akan menghadirkan sejumlah pembicara, seperti, Ahmadun Yosi Herfanda, Diah Hadaning, Hasan Bisri BFC, dan Nanang Ribut Supriyatin.

Menurut Wowok, guna melanjutkan sejumlah kegiatan dan kerja sama serta menjajaki berbagai peluang baru, dan menjawab berbagai tantangan sesuai dengan tuntuan zaman, KSI akan bermusyawarah untuk memilih kepengurusan baru yang nantinya akan merumuskan langkah dan program baru yang lebih strategis, efektif untuk meningkatkan kontribusi KSI terhadap perkembangan sastra di Indonesia

“Kepengurusan baru ini akan membuat program-program yang strategis dan efektif untuk terus meningkatkan kontribusi yang diberikan KSI, khususnya dalam perkembangan sastra di Indonesia,” urainya.

Ketua panitia pelaksana Kongres, Shobir Poer menjelaskan, selain kongres dan seminar sastra, kegiatan tersebut juga akan dimeriahkan dengan pentas sastra dan wisata alam ke Kandank Jurank Doank,Tangsel. Sebanyak 75 peserta yang mengikuti Kongres tersebut berasal dari pengurus KSI di tingkat pusat, cabang dari seluruh Indonesia dan luar negeri. Sedangkan, di luar kongres, sejumlah acara pendukung akan dihadiri tamu undangan, masyarakat, dan kalangan pers.

Sejak ditubuhkan pada tahun 1996, terus berupaya melaksanakan peran-peran tersebut. Bersama komunitas sastra yang lain, KSI terus berupaya mendorong pertumbuhan dan perkembangan sastra Indonesia ke arah yang lebih sehat, dan kondusif untuk ikut melahirkan para penulis baru dan karya-karya yang bermanfaat bagi masyarakat dalam perkembangan sastra Indonesia.

Hingga di tahun 2016, KSI telah berkembang menjadi komunitas sastra yang bukan hanya berkiprah di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), melainkan juga meluas ke hampir banyak wilayah di Indonesia dan bahkan di luar negeri. Berbagai kegiatan telah dilakukan KSI, baik di tingkat pusat maupun di tingkat cabang. Mulai dari diskusi, bengkel penulisan, seminar, penelitian, penerbitan buku, sayembara penulisan, pementasan, pemberian penghargaan, hingga kegiatan kepedulian sosial, baik dalam skala terbatas maupun skala yang lebih luas, termasuk skala internasional, seperti menyelenggarakan Jakarta International Literary Festival (JIL-Fest).

Untuk diketahui, KSI merupakan organisasi pertama di Indonesia di bidang kesusastraan atau di bidang kesenian yang menggunakan kata komunitas atau frase komunitas sastra sebagai bagian dari nama organisasinya. Dua puluh tahun lalu, belum ada organisasi di bidang kesusastraan atau bahkan di bidang kesenian di Indonesia yang menggunakan kata atau frase tersebut. Kata komunitas sendiri, masih sangat jarang digunakan dalam wacana lisan atau wacana tulisan pada saat itu.

Berbagai kegiatan tersebut diselenggarakan dengan cara swadaya oleh para anggota dan pengurus KSI atau bekerja sama dengan banyak pihak. Misalnya saja, dengan lembaga atau instansi pemerintah pusat atau daerah, BUMN/BUMD, badan usaha swasta nasional, LSM , komunitas budaya, komunitas seni, dan komunitas sastra lain, baik di Indonesia maupun di luar Indonesia, seperti Gabungan Penulis Nasional (Gapena), Malaysia.(Nda)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Mau Cantik tapi Tetap Syar’i? Mulailah Koleksi Karya-karya Dwi Hapsari Ini!

Berita Tangerang - Bisa terlihat cantik dan syar'i merupakan...

15 Kedai Lokal Siap Unjuk Gigi di Festival Kopi Kabupaten Lebak 14-18 Desember 2022

Berita Lebak - Lebak Ekonomi Kreatif (Leekraf) menggelar festival...

Pakai Trail Kuning, Ini Aksi Eksentrik Sachrudin ‘Nyoride’ bareng Penghobi Motor di Kota Tangerang

Tangerang - Wakil Wali Kota Tangerang, Sachrudin berkesempatan turun...

Restoran Dinasty Berganti Nama Star Kitchen Celcius; Tak Ada Alkohol, yang Ada Makan Sepuasnya!

Cilegon - Restoran Dynasty yang berlokasi di Jalan Sultan...