Taman Baca Thomas Alva Edison; Melawan Budaya Instan

Date:

Pengaruh teknologi berlangsung massif. Kebiasaan bermain gadget, misalnya, kini telah melanda anak-anak di pelosok-pelosok kampung. Budaya lokal yang dulu diwariskan secara turun temurun, perlahan mulai terkikis, lalu hilang sama sekali. Generasi “modern” pun perlahan dihinggapi budaya serba cepat.

Sadar akan bahaya budaya instan, Taman Baca Inovator Thomas Alva Edison membangung sebuah “benteng” untuk melindungi supaya generasi muda tak dihinggapi budaya instan. Caranya, mereka terus menggelorakan semangat baca di kampung, menyediakan beragam bacaan berkualitas, dan menggelar berbagai aktivitas seni.

Taman Baca Inovator Thomas Alva Edison berdiri di Kampung Tanjung Burung, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang. Kampung tersebut mayoritas dihuni oleh penduduk yang sehari-hari bertani dan melaut alias nelayan. Di sinilah Taman Baca Inovator Thomas Alva Edison memulai perlawanan terhadap pengaruh negatif teknologi.

Taman baca ini dibuka sejak Desember 2014, diperuntukan sebagai salah satu wadah bagi masyarakat untuk membaca buku yang tidak hanya bermanfaat, tetapi juga menghibur. Taman baca ini memiliki berbagai macam buku untuk anak-anak, remaja, ibu-ibu dan buku yang berkenaan dengan ahli profesi.

Tidak hanya membaca buku saja, banyak kegiatan yang dilakukan di taman baca ini, di antaranya kegiatan seni yang diadakan setiap Kamis, serta les Bahasa Inggris yang diadakan setiap Sabtu. Selain itu, ada juga kegiatan bookclub, yaitu kegiatan membahas satu buku untuk diambil nilai moralnya. Kegiatan ini dilakukan setiap Selasa.

Tak hanya menumbuhkan semangat membaca, Taman Baca Inovator Thomas Alva Edison ini juga merupakan akses bagi masyarakat yang ingin memperoleh bacaan yang berkualitas.

Manajer Taman Baca Inovatif Thomas Alva Edison, Yessi Chandra (34) mengatakan, pada era modern ini, minat baca anak sungguhlah berkurang. Budaya baca buku sudah mulai terkikis dengan budaya baru yang lebih cepat, seperti internet dan menonton tv.

“Anak-anak saat ini terekspos dengan internet dan gaya hidup seba cepat, sehingga membaca buku ditinggalkan. Membaca buku bukan lagi sebuah habit apalagi budaya. Contohnya kita lebih sering mengecek facebook sebelum tidur daripada membaca buku,” kata Yessi.

Untuk mencegah supaya budaya instan tak menghinggapi anak, Yessi berharap supaya orangtua dapat berperan aktif untuk mengajak anaknya membiasakan membaca. Dengan demikian, budaya baca anak akan terbentuk.

“Harapan saya agar para orangtua berperan aktif dalam mendorong anaknya untuk membaca buku dan tidak malas untuk mendampingi membaca,” ucap Yessi.

Bagi Anda yang ingin berkunjung ke Taman Baca Inovator Thomas Alva Edison, Anda bisa datang setiap hari. Taman baca ini buka dari pagi hingga sore hari. Semua kegiatan di taman baca ini gratis tanpa biaya apapun. Tempat ini juga siap menampung jika Anda ingin menyumbangkan buku berkualitas.(Darussalam Jagad Syahdana)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Mau Cantik tapi Tetap Syar’i? Mulailah Koleksi Karya-karya Dwi Hapsari Ini!

Berita Tangerang - Bisa terlihat cantik dan syar'i merupakan...

15 Kedai Lokal Siap Unjuk Gigi di Festival Kopi Kabupaten Lebak 14-18 Desember 2022

Berita Lebak - Lebak Ekonomi Kreatif (Leekraf) menggelar festival...

Pakai Trail Kuning, Ini Aksi Eksentrik Sachrudin ‘Nyoride’ bareng Penghobi Motor di Kota Tangerang

Tangerang - Wakil Wali Kota Tangerang, Sachrudin berkesempatan turun...

Restoran Dinasty Berganti Nama Star Kitchen Celcius; Tak Ada Alkohol, yang Ada Makan Sepuasnya!

Cilegon - Restoran Dynasty yang berlokasi di Jalan Sultan...