Tak Mampu Berobat, Ibu Pengidap Tumor di Serang Butuh Uluran Tangan

Date:

 

Banten Hits – Erah alias Untini (44), seorang ibu dengan tiga orang anak warga Kampung Cigomok, Desa Padasuka, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, menderita tumor di perutnya. Karena tak mampu membiayai pengobatan, ia hanya terbaring di atas kasur meski perutnya semakin besar dan mengeras.

Kini, Erah tinggal di rumah kakaknya yang kondisinya sama-sama memprihatinkan di Kampung Parumasan, RT 10/ RW 03, Desa Pancaregang, Kecamatan Tanjung Teja, Kabupaten Serang. 

Akibat tumor yang dideritanya ini, bahkan untuk bernafas saja Erah kesulitan. Di atas kasur dia hanya mampu menghirup udara sambil terngah-engah.

“Pada awalnya saya mengira benjolan kecil yang berada di perut saya ini karena sedang mengandung. Setelah enam bulan berlalu, bayi tidak terasa bergerak. Karena saya penasaran, saya periksakan ke Puskesmas Warung Gunung di Kabupaten Lebak. Setelah diperiksa ternyata di dalam perutnya saya tidak ada jabang bayi. Kata dokter bayinya itu enggak ada,” kata Erah saat ditemui di rumah kakaknya, Sabtu (19/11/2016).

Erah menceritakan, dokter di Puskesmas Warung Gunung yang memeriksanya juga memvonis dirinya mengidap tumor. Dokter menyarankan agar ia dibawa ke RSUD Ajidarmo di Rangkasbitung. 

“Setelah dari situ saya dibawa ke Rangkas. Sudah lima kali dibawa ke sana tapi katanya enggak ada alatnya, akhirnya dikasih rujukan harus ke Cipto (RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta),” ungkapnya.

Namun saran dokter RS Ajidarmo itu tak sempat dilakukan karena dia tak sanggup memenuhi uang sebesar Rp 20 juta sebagai syarat pembiayaan pengobatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Erah memilih pasrah terbaring di atas kasur tanpa pengobatan memadai.

“Akhirnya pasrah aja di rumah. BPJS belum dapat juga, SKTM juga sama. Akhirnya dua tahun di rumah saja. Duit dari mana, sehari-hari saja susah. Duduk saja sendiri mah enggak bisa,” tuturnya.

Untuk menunjang kebutuhan hidup sehari-hari, Erah bergantung dari penghasilan suami sebagai pekerja serabutan yang penghasilannya Rp 30.000 per hari.

“Harapannya bisa cepat sembuh, pengen cepet-cepet ada yang bantu, kalau ada mah. Kalau ada yang welas asih,” ucapnya.(Rus)

 

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Sepanjang 3-15 April 2024, Jumlah Penumpang di Terminal Poris Plawad Mencapai 1.000 Orang Per Hari

Berita Tangerang - Sepanjang 3-15 April 2024 atau selama...

Angka Kecelakaan saat Mudik Lebaran 2024 Menurun, Pelanggaran ETLE Meningkat

Berita Jakarta - Angka kecelakaan saat Mudik Lebaran 2024...

Lakalantas di Depan Ruko Barcelona Rawa Mekar Jaya Serpong, Dua Orang Luka

Berita Tangsel - Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan...