Tangerang – Warga Kecamatan Neglasari dan tokoh masyarakat Neglasari kecewa dengan proyek pemasangan pipa saluran air PDAM Tirta Benteng, Kota Tangerang melalui mitranya PT Moya Indonesia.
Galian pipa tersebut telah merusak sejumlah infrastruktur jalan protokol dan permukiman warga. Hal ini terjadi di Kelurahan Karang Anyar dan Kelurahan Karang Sari, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang.
BACA JUGA: Pemasangan Pipa PDAM Tirta Benteng Rusak Infrastruktur
Melalui siaran pers, Sekretaris Karang Taruna Kota Tangerang Didi Nurhadi yang merupakan warga Kecamatan Neglasari bahkan menyebut, proses pengerjaan pemasangan pipa PDAM Tirta Benteng itu tidak dikerjasamakan dengan masyarakat sekitar. Padahal, proyek itu bisa menyerap lebih dari 30 persen tenaga kerja lokal di Neglasari.
Menurut Didi, PDAM Tirta Benteng dan PT Moya Indonesia juga tak pernah menunjukkan kepedulian terhadap kegiatan keagamaan dan kepemudaan di wilayah Neglasari.
“Padahal PT Moya itu kan ada CSR-nya,” kata Didi.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kecamatan Neglasari Daday menyebut, pengerjaan pemasangan pipa PDAM Tirta Benteng untuk zona satu yang meliputi Kecamatan Neglasari, Benda, Batu Ceper, dan Cipondoh dilakukan oleh tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok.
“Tidak ada orang pribumi. Jangan sampai tikus mati di lumbung padi!” tegas Daday.
Terkait persoalan ini, pihak PDAM Tirta Benteng menolak memberikan keterangan. Upaya konfirmasi yang coba ditempuh Banten Hits melalui pesan WhatsApp melalui Plt Direktur PDAM tirta Benteng M. Ali Mu’in tak pernah direspons.(Rus)