Tangsel – Kerja sama antara Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD), Dinas Pendidikan (Dindik) dengan Indonesian Education Promoting Foundation (IEPF) selama tiga tahun diakui telah menunjukkan keberhasilan.
Sebanyak 30 Sekolah Dasar (SD) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) diakui telah menerapkan kurikulum lingkungan hidup sebagai mata pelajaran muatan lokal. Program tersebut bertujuan memberikan pengetahuan kepada peserta didik tentang lingkungan hidup. Mulai dari ramah lingkungan, daur ulang dan bagaimana cara mencintai alam.
Pemkot Tangsel mengaku, kerja sama tersebut memang difokuskan untuk pengembangan kurikulum tersebut.
“Segera kita terbitkan perwal (peraturan wali kota). Program ini merupakan program berkelanjutan. Targetnya, agar para siswa memiliki kepedulian terhadap lingkungan,” kata Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany, di Hotel Grand Zuri, BSD City Serpong, Kamis (16/2/2017).
Melihat suksesnya program tersebut, Dindik Tangsel mengaku akan menindak lanjuti agar bisa diterapkan di seluruh sekolah.
“Ya, kita memang butuh regulasi. Melihat hasinya sangat maksimal, artinya peserta didik sudah memahami bahan ajarnya, sekarang yang kita butuh adalah aturan untuk memaksimalkan hasil program tersebut,” kata Kadinkes Tangsel Mathoda.
Meski tak lagi menggandeng IEPF, Mathoda mengaku, pihaknya telah menyiapkan anggaran agar kurikulum tersebut bisa diterapkan di seluruh sekolah. Kurikulum ini pun membawa Tangsel meraih penghargaan Adhiwiyata.(Nda)