Rasakan Kenikmatan “Belut Harewos” Hasil Olahan Pemuda Bojong Pandeglang

Date:

Oleh-oleh produk lokal seperti  kripik dan dendeng belut, ternyata bisa menjadi peluang usaha menjanjikan bagi Kelompok Usaha Pemuda Produktif (KUPP) Kecamatan Bojong, Kabupaten Pandeglang yang tengah menggeluti bisnis kuliner tersebut. Tak hanya itu KUPP juga membuka bisnis kuliner dari binatang licin tersebut dengan berbagai menu makanan siap santap.

Kelompok Usaha Pemuda Produktif (KUPP) mengawali bisnisnya  dengan modal  Rp. 500.000 yang kemudian meraup keuntungan jutaan rupiah ini digagas Abdul Azis, Wawan Setiawan dan Badri yang dinamai Belut Harewos dan Pondok Belut Harewos. Diharapkan menjadi salah satu oleh-oleh khas Kecamatan Bojong sesuai potensi desa setempat.

Kripik dan dendeng yang mereka produksi tak kalah enaknya dengan produk lain. Sedangkan nama harewos diambil dari sebutan daerah Bojong yang terkenal dengan sebutan “harewos Bojong” yang memiliki arti berbisik.

“Kripik dan dendeng belut yang kami produksi memiliki rasa enak, gurih dan manis khas belut. Produk ini kami kemas rapi dilengkapi dengan label yang menarik agar semua kalangan bisa menikmati,” kata penggagas Abdul Azis kepada Banten Hits, Jumat (24/2/2017).

 

Dendeng Belut harewos Kelompok Usaha Pemuda Produktif (KUPP) Kecamatan Bojong (Foto: KUPP)

Sebelum memilik tempat, mereka memasarkan produknya melalui sistem online. Meski umur bisnis ini masih terbilang muda, pelanggaranya tidak hanya di Pandeglang tetapi merambah ke luar Pandeglang. 

“Meskipun kami menjual online, tapi alhamdulilah sudah keluar wilayah,” terangnya.

Setelah sukses mengolah binatang licih yang kaya dengan protein menjadi kripik dan dendeng, KUPP mengembangkan bisnisnya dengan mengolah belut menjadi makanan siap santap dengan beragam menu, seperti Balado Belut Harewos, Balado Tempe Harewos, Tusuk Harewos, Bungkus harewos, Harewos Cabe Laut, Harewos Lumpur Putih, Harewos Lumpur Hijau.

“Dari mengolah belut menjadi kripik dan dendeng, kami mencoba mengolah belut menjadi makanan siap santap,” terang anggota KUPP lainya Wawan Setiawan. 

Untuk mengembangkan bisnis, kata Wawan, memang tidak mudah, harus ada kekompakan dan solidaritas yang tinggi. Apalagi untuk membangun bisnis yang di rintis pada Oktober 2016 ini. Menurutnya dalam mengembangkan bisnis kuliner tersebut sempat mengalami kegagalan,akan tetapi Wawan dan teman- temannya berhasil melalui cobaan itu.

“Kami pernah mengalami kegagalan dalam usaha ini, akan tetapi itu malah membuat kami penasaran dan rasa solidaritas semakin kuat serta keinginan untuk membangun sesuatu yang di inginkan malah semakin deras. Hal itu yang membuat kami tidak patah semangat dan alhasil kami mampu melewati itu,” tuturnya.

Nah, jika penasaran, langsung aja datang ke Pondok Belut Harewos, di Kampung Pasir Waru, Desa Menes, Kabupaten Pandeglang. Pondok ini buka setiap hari mulai jam 10.00 WIB hingga 22.00 WIB. Soal harga, jangan khawatir. Harga setiap porsi di sini terbilang ramah untuk kantong, karena untuk satu porsinya Rp 15.000-19.000, sementara untuk kripik dan dendeng belut harewos hanya Rp.14.000/bungkus…Ayoo buruan datang.(Ep)

 

Author

  • Engkos Kosasih

    Memulai karir jurnalistik di BantenHits.com sejak 2016. Pria kelahiran Kabupaten Pandeglang ini memiliki kecenderungan terhadap aktivitas sosial dan lingkungan hidup.

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Kehadiran Abaa Bakery Membuat Oleh-oleh Khas Kota Tangerang Lebih Warna-warni

Berita Tangerang - Bagi Anda penggemar makanan khas Tangerang,...

Mengenal Es Kembang Telang; Produk UMKM yang Kini Populer Jadi satu-satunya di Tangerang

Berita Tangerang - Es kembang telang mendadak ramai jadi...

Mencecap Kopi sambil Menikmati Suasana Khas Jawa di Kedai Kopi Taraka

Berita Tangerang - Suasana khas Jawa sangat kental terasa...

Buruan Merapat! Waroeng Steak and Shakes Buka Cabang di Jalan Ir. H. Juanda Ciputat, Persis Depan UIN

Berita Tangsel - Pionir restoran steak dengan harga terjangkau,...