Ini Catatan JRDP soal Pilkada di Banten

Date:

Serang – Ajang kompetisi politik sekaligus pemenuhan kedaulatan rakyat pembangunan kualitas pemilu dan pilkada masih akan jadi pekerjaan rumah bangsa Indonesia ke depan.

“Sebagai salah satu indikator perkembangan demokrasi, pemilu harus dikawal secara objektif dan berkelanjutan,” kata Koordinator Jaringan rakyat untuk demokrasi dan Pemilu (JRDP), Nana Subana, saat launching dialog kepemimpinan dengan tema Transparasi dan Integritas untuk Pemilu dan Kualitas Pemilu, di salah satu rumah makan, di Kota Serang, Rabu (19/7/2017).

Dialog menghadirkan Komisioner Bawaslu RI Muhammad afifudin, Rektor Untirta Soleh Hidayat dan Dosen Fisip Untirta Ikhsan Ahmad sebagai pembicara.

Nana menjelaskan, JRDP lahir atas kegelisahan para penggiat sosial terhadap perbaikan kualitas demokrasi, memfokuskan diri pada bidang kajian kepemilihan riset serta pemantauan cita-cita, idealnya membangun kesadaran kritis pemilih menciptakan metode kerukunan kepemimpinan yang bersih pada tubuh parpol dan membentengi integritas lembaga penyelenggaraan pemilu serta memperbaiki sistem kepemilikan serta memperkuat regulasi.

“Ada banyak catatan evaluasi yang tersisa, sekaligus menjadi pengalaman berharga pada pelaksanan pilkada sebelumnya. Praktik money politic, netralitas ASN masih diuji, perilaku parpol masih dipertanyakan, professionalisme penyelenggara yang masih diragukan, hingga hubungan antara kesejahteraan masyarakat dengan pemimpin hasil pemilu,” beber Nana.

“JRDP berikhtiar untuk menegaskan bahwa demokrasi membutuhkan penguat dari beberapa aspek,” sambungnya.

Menurutnya, pilkada serentak 2018 dan pemilu 2019 akan menjadi ujian bagi semua pemangku kepentingan. Nana memastikan, JRDP mengawal pesta demokrasi secara kritis dan objektif.

“JRDP memiliki koordinator di setiap kabupaten/kota sebagai organisasi yang aktif, kami bekerja sama dan membuka ruang diskusi yang teramat lebar dengan semua civil Society, terutama dengan pemilih, penyelenggara dan pemilu, tokoh agama, organisasi kemahasiswaan, praktisi hingga lembaga pendidikan,” paparnya.(Nda)

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related