Pandeglang – Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) mengaku telah memasang 15 video trap di jalur lintasan satwa dan sumber air untuk memastikan jejak Harimau Jawa yang disebut-sebut telah punah.
“Dulu boleh saja dinyatakan punah, tapi dinyatakan punah itu tidak ada sama sekali, Ciri-ciri keberadaanya masih ada, kita harus buktikan ciri itu benar atau tidak,” kata Kepala Balai TNUK, Mamat Rahmat, saat ditemui di Gedung DPRD Pandeglang, Rabu (18/10/2017).
BACA JUGA: Balai TNUK Bentuk Tim Khusus Pastikan Harimau Jawa Masih Hidup
Jejak-jejak keberadaan Harimau Jawa kata Mamat ditemukan di wilayah Cibunar dan Gunung Payung.
“Ada cirinya, dari ukuran jejak di atas 14 cm. Soalnya, kalau itu Macan Tutul paling besar ukurannya hanya 11 cm. Itu besar, itu Harimau,” ujarnya.
Mamat menjelaskan, hasil rekaman lalu 90 persen diduga adalah Macan Tutul.
“Dari ciri-cirinya, para ahli lebih cenderung mengatakan bahwa itu Macan Tutul,” imbuhnya.(Nda)