Tangerang – Sebanyak 300 RW di Kota Tangerang akan dijadikan pilot project Kampung Iklim Bebas Banjir yang dicanangkan Pemkot Tangerang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
“Jadi kampung iklim ini pengembangan dari kampung PHBS yang mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 19 Tahun 2012,” ujar Kepala DLH Kota Tangerang, Engkos Zarkasyi, Rabu (18/10/2017).
Program tersebut diharapkan agar masyarakat dapat memahami mitigasi dan adaptasi dalam memenuhi lingkungan yang nyaman. Dalam mitigasi, masyarakat akan diberikan edukasi mengenai sumur resapan, biopori, hidroponik, dan cara penanggulangan jika terjadi bencana.
“Dalam tahap adaptasi, masyarakat sudah mandiri, jadi tidak menunggu bantuan, sudah siap menghadapi segala kondisi,” ujarnya.
Engkos mengatakan, pembinaan kepada masyarakat akan terus dilakukan agar mampu menerapkan kampung iklim.
“Sehingga masyarakat bisa mandiri dalam mengelola pariwisata di situ bisa ada peningkatan ekonomi, wajib bayar, diwajibkan membeli hasilnya, bagaimana masyarakat bisa melihat peluang itu, keuntungan kampung itu sendiri,” jelasnya.
Diharapkan, dengan kampung iklim masyarakat bisa mandiri. Mulai dari ketahanan pangan, penanggulangan bencana, dan lingkungan agar semakin nyaman ditempati.(Nda)
