Lebak – Potensi batik khas Kabupaten Lebak perlu dikembangkan agar semakin dikenal, bukan hanya di Indonesia melainkan mampu menembus pasar dunia. Turut serta mengenalkan kearifan lokal ini, Rutan Kelas IIB Rangkasbitung berencana membangun Griya Batik Pemasyarakatan. Griya Batik Pemasyarakatan ini akan menjadi tempat batik-batik hasil karya warga binaan.
“Alhamduillah, sudah ada beberapa mitra yang mendukung, salah satunya Chanting Pradana Batik Lebak,” kata Kepala Rutan Rangkasbitunng, Alindra Harahap, dalam siaran pers yang diterima Banten Hits, Kamis (19/10/2017).
Menurutnya, motif batik khas Lebak yang akan mampu bersaing dengan batik dari daerah lainnya seperti Jogja dan Solo. Saat berkunjung ke Chanting Pradana Batik Lebak di Desa Bojongleles, Kecamatan Cibadak, Alindra menilai potensi batik Lebak sangat menjanjikan.
”Pelatihan yang didapatkan para warga binaan akan menjadi bekal bagi mereka setelah bebas dan diharapkan Griya Batik Pemasyarakatan akan menghasilkan batik dengan ciri khas tersendiri yang dibuat dari tangan-tangan kreatifitas mereka,” beber mantan Kasubag TU Pimpinan dan Protokel Ditjenpas ini.
BACA JUGA: Karya Narapidana Ikut Serta dalam Trade Expo Indonesia 2017 di ICE BSD
Direktur Chanting Pradana Batik Lebak, Uum mengaku senang dan mengapresiasi kerja sama dengan rutan. Kerja sama diharapkan memberikan manfaat kepada para warga binaan.
“Pada pelatihan tahap pertama, kita latih mereka membuat batik tulis kemudian kita evaluasi. Hasilnya bagus dan sangat kreatif, bahkan mereka sangat antusias untuk mengikuti. Insya Allah, kita jadwalkan kembali pelatihan membatik, kita simultan agar mereka punya bekal dan keterampilan. Syukur-syukur mereka bisa membuat usaha sendiri,” paparnya.(Nda)
