Cilegon – Pemerintah Kota Cilegon mengeluhkan rendahnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya. Banyaknya sampah di selokan dan di aliran sungai mengakibatkan saluran drainase tersumbat, bau tak sedap, dan memicu banjir saat hujan deras.
Salah satu tumpukan sampah terjadi di belakang Pasar Baru Cilegon (Pasar Kranggot), Kecamatan Jombang, Kota Cilegon, tumpukan sampah yang diperkirakan mencapai 21 ton tersebut kerap mengakibatkan saluran drainase dekat lokasi pasar kerap mengalami sumbatan.
Kepala DLH Kota Cilegon Ujang Iing mengatakan, mengingat sampah kerap menjadi persoalan dikalangan masyarakat maka tim siber sampah DLH turun tangan untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
“Sudah enam unit dump truk yang mengakut sampah-sampah itu yang diperkirakan mencapai 21 ton. Saat Ini masih intens diangkut tim kami,” ujarnya, Senin (13/11/2017).
Iing menambahkan, sebelum melakukan pembersihan sampah pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada seluruh camat hingga lurah terkait penanganan sampah.
“Kalau sosialisasi sebetulnya sudah kami lakukan, melalui para camat dan lurah. Harapannya sih ini pun dilakukan melalui tingkat RT dan RW,” imbunya.
Namun ia menyayangkan masih minimnya tingkat kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah di kali. Dan Prilaku masyarakat yang sudah menjadi budaya tersebut sulit diubah begitu saja.
“Masih ada saja masyarakat yang tidak perduli akan kebersihan, padahal dampaknya akan dirasa langsung oleh masyarakat itu sendiri,” tandasnya.(Zie)
