Lebak – Diduga simpatisan ISIS, seorang pria yang teridentifikasi sebagai warga Kabupaten Lebak berinisial DM ditangkap di Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (11/11/2017) lalu. Petugas menangkapnya saat akan menaiki kapal cepat Express Bahari Dua rute Manado-Tahuna.
BACA JUGA: Diduga Simpatisan ISIS, Pria asal Lebak Ditangkap di Manado
Kabar ditangkapnya DM karena diduga terlibat dalam kelompok ekstrimis tersebut tentu saja mengagetkan keluarga dan warga di Kampung Cimuntur, Desa Cisimeut Raya, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak.
Warga tak percaya jika DM merupakan simpatisan ISIS. Pasalnya, pemuda ini dikenal sebagai sosok yang pendiam dan jarang keluyuran seperti kebanyakan pemuda lainnya.
“Warga dan teman-temannya juga heran, enggak nyangka kalau DM terlibat kelompok itu,” kata Kepala Desa Cisimeut Raya, Ohan Biheri, kepada wartawan, Selasa (14/11).
Sepengetahuannya, DM juga tidak pernah menunjukkan sikap aneh maupun mengikuti kegiatan-kegiatan mencurigakan.
“Dia belajar baca Alquran juga ke kakeknya. Orangnya emang pendiam dan jarang bergaul, ya jarang keluyuran lah,” ujar Ohan.
BACA JUGA: Polisi Selidiki Dugaan Keterlibatan Basufi dengan ISIS
Ohan mengaku, pada Minggu (12/11) ia kedatangan sejumlah petugas dari kepolisian dan TNI berpakaian biasa meminta untuk diantar ke rumah orangtua DM.
“Mereka menanyakan tentang kepribadian DM dan aktivitas sehari-hari sebelum DM berangkat kerja ke Jakarta,” ungkapnya.
Lulusan SMAN 2 Leuwidamar pada tahun 2016 ini disebut-sebut akan berangkat ke Filipina untuk berjihad dengan tiga orang rekannya yang ada di wilayah Serpong, Tangerang.
BACA JUGA: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Tangerang Selatan
Ohan melanjutkan, usai menempuh pendidikan SMA-nya, DM diajak kerabatnya yang ada di Bekasi untuk bekerja ke Jakarta. Info yang dia dapat, DM bekerja sebagai office boy di dinas pemerintahan DKI Jakarta.
Tidak percaya jika DM terlibat ISIS juga diutarakan ibunda DM, Umyanah. Kata dia, putranya sangat jarang keluar rumah.
“Aneh saja kalau dia dianggap terlibat. Dia anak baik, pendiam, dan jarang gaul,” imbuhnya.(Nda)