Keturunan Sultan Ageng Tirtayasa Cuci Benda Pusaka

Date:

Tangerang – Keturunan ke-9 Sultan Ageng Tirtayasa, di Kelurahan Cilenggang RT 06 RW 02, Serpong, Kota Tangerang Selatan, melakukan ritual pencucian benda pusaka peninggalan Sultan Ageng Tirtayasa, Sabtu (2/2/2017). Benda pusaka seperti tombak kerajaan, golok, pedang, keris peninggalan dicuci menggunakan air kembang.

“Jadi sebelum dibawa nanti malam ke makom, pagi harinya dicuci dulu oleh keturunan (Sultan Ageng Tirtayasa) dari Tubagus Muhammad Athif. Baru nanti malamnya, proses pencucian tutup pusar milik Sultan Ageng Tirtayasa yanga dititipkan ke Tubagus Muhammad Athif,” kata Ketua Yayasan Tubagus Athif Kramat Tajug, Tubagus Imamudin kepada Banten Hits.

Proses pencucian benda pusaka hari ini dilakukan sebelum nantinya dibawa ke Banten Lama. Tubagus Muhammad Athif merupakan salah satu putra dari Sultan Ageng Tirtayasa.

“Sejak dulu memang dipusatkannya di Banten (kesultanan). Jadi sebelum di Banten, prosesnya di kita dulu. Kita lakukan pada malam 14 maulid, dan di Banten biasanya malam 15. Jadi sebelum di sana, di kita dulu dicuci baru dibawa ke Banten Lama. Tapi, sejak zaman Keresidenan Banten tidak ada lagi kegiatan itu, tapi kalau kita masih tetap mempertahankan. Mungkin dari beberapa zuriat, mungkin masih ini saja yang mempertahankan karena peninggalannya masih komplit termasuk tutup pusar,” papar Imamudin.

Benda pusaka peninggalan Sultan Ageng Tirtayasa.
Benda pusaka peninggalan Sultan Ageng Tirtayasa

Jika pencucian benda pusaka yang sudah dilakukan ratusan tahun ini dahulunya hanya dilakukan oleh tubagus dan ratu, saat ini proses pencucian terbuka untuk umum berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya yang kemudian mengalami perubahan menjadi Undang-Undang Nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya.

“Proses pencucian yang sudah turun-temurun menggunakan air kembang yang dicampur dengan jeruk nipis dan minyak misik dilakukan oleh tubagus dan ratu keturunan ke-9 Sultan Ageng Tirtayasa. Nanti malam, khusus pencucian tutup pusar dengan kembang dan air kelapa hijau,” tambah Tubagus Sos Rendra, Sekretaris Yayasan Tubagus Athif.

Pada puncak kegiatan malam nanti juga berlangsung zikir dan pembacaan salawat nabi serta parade obor dan nasi tumpeng.(Nda)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Mau Tahu Ragam Produk Batik Khas Kota Tangerang? Datanglah ke Kampung Batik Kembang Mayang!

Berita Tangerang - Bagi Anda yang ingin mengetahui ragam...

Mengenal Golok Sulangkar Khas Baduy yang Mematikan: Hanya Bisa Dimiliki ‘Orang-orang Terpilih’

Lebak- Kekayaan alam dan budaya baduy memang seksi untuk...

Akhir Pekan Ala Aleg PKS Banten, Blusukan ke Wilayah Pelosok Lebak hingga Turun Ronda

Lebak- Iip Makmur, Anggota DPRD Provinsi Banten memutuskan untuk...

KPJ Rangkasbitung Rilis Lagu saat Pandemi Corona, Judulnya ‘Jangan Mudik Dulu’

Lebak- Kelompok Penyanyi Jalan (KPJ) Rangkasbitung merilis sebuah lagu...