Tangerang – Pasca-penggusuran ratusan rumah warga di RT 02 dan RT 06, RW 06, Kelurahan Penunggangan Barat, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang. Sebagian masyarakat bermalam di pemakaman Kampung Palem Nuri yang berada di dekat lokasi gusuran.
Ilyas, salah satu warga mengatakan, bahwa ia dan keluarga terpaksa bermalam di areal pemakaman umum karena sudah tidak memiliki tempat tinggal lagi.
“Sejak kemaren (tidur di kuburan). Anak dua, yang satu SD. Keduanya tetep aja di sini,” kata Ilyas kepada Banten Hits, Kamis (7/12/2017).
BACA JUGA : Fasos Fasum yang Diserahkan Palem Semi Ternyata Lahan Sengketa
Ilyas mengungkapkan, sebelumnya Lurah Panunggangan Barat, Ahyar Herudin sempat menawarkan tinggal di area rusun untuk sementara, namun tawaran tersebut ditolak mentah-mentah karena warga tetap tidak boleh menempati kamar rusun.
“Sempat ditawarin di rusun, tapi kita engga boleh dapet kamar, tapi kita tidur di teras rusun. Kita enggak mau lah, kita kaya ayam aja gitu, kita kan manusia,” tambah Ilyas.
BACA JUGA : Rumah Guru Wali Kota Pun Turut Dibongkar Satpol PP
Ia bahkan menyayangkan Lurah yang tidak menganggap korban gusuran selayaknya manusia yang harus dipikirkan kebutuhannya.
“Ini saya Demi Allah ya kemarin Lurahnya ngomong gini, ‘udahlah disini (rusun) aja sementara, tapi jangan tidur di dalam satu-satu, di depannya aja.’ Gitu makanya kita pada gregetan,” katanya.
Ilyas juga mengeluhkan, tidak ada sedikit pun santunan atau sumbangan dari pemerintah pasca-penggusuran. Makanan dan MCK untuk warga tergusur kini dibuat swadaya dan mengandalkan sumbangan dari Kampung Bima yang bersebelahan dengan Kampung Palem Nuri yang tergusur.
Kini, Puluhan warga tersebut pun tengah menunggu nasib akan tinggal dimana kedepannya. Pasalnya, kebanyakan mereka tidak memiliki uang untuk mengontrak rumah.(Zie)