Pandeglang – Sub terminal angkuta kota Pasar Menes, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang dipenuhi pedagang kaki lima ( PKL). Deretan PKL itu berjajar memanjang hingga terlihat semrawut dan mengganggu para pengguna kendaraan umum.
Direktur PT Taman Sari Raya yang juga pengembang Pasar Menes, Usman mengatakan, sebelumnya pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag dan ESDM) dan Dinas Perhubungan (Dishub) Pandeglang, akan memfungsikan terminal tersebut, akan tetapi belum juga terrealisasikan.
“Pemda tidak pernah tegas dalam menindak PKL,” kata Usman, Minggu (10/11/2017).
Akibat semrawutnya terminal tersebut, angkutan umum sering parkir di bahu jalan,
karena tempat parkir di dalam terminal sudah banyak digunakan para PKL, akibatnya jalur pasar Menes selalu mengalami kemacetan.
“Saya minta sub terminal itu segera difungsikan dan PKL yang ada di terminal itu ditertibkan, supaya kondisi pasar tidak semrawut seperti sekarang ini,” pintanya
Padahal menurut Usman, keberadaan PKL di terminal tersebut tidak jelas alias liar. Karena pihak pengelola pasar juga tidak pernah menarik retribusi dari PKL tersebut, akan tetapi yang diketahuinya bahwa ada oknum di luar pengelola pasar yang mengkoordinir para PKL di terminal itu.
“Retribusi PKL di terminal itu tidak masuk Pendapatab Asli Daerah (PAD), tetapi hanya dimanfaatkan oleh sekelompok oknum yang mengkoordinir PKL itu,” ungkapnya.(Zie)
