Tangerang – Puluhan orang mengenakan ikat kepala berwarna kuning dan biru muda berunjuk rasa di halaman SMP Negeri 1 Kosambi, Desa Cengklong, Kabupaten Tangerang, Minggu (17/12/2017). Mereka merupakan para alumni sekolah yang lokasinya dekat dengan pabrik petasan milik PT Panca Buana Cahaya Sukses yang terbakar dan menewaskan puluhan pekera pada Kamis (26/10/2017) lalu.
BACA JUGA: Sempat Bawa 47 Kantong Jenazah, Polisi Pastikan Hanya 44 Jenazah Korban Kebakaran
Mereka menolak rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang yang akan merelokasi sekolah yang sudah berdiri sejak tahun 1985 tersebut. Sebelumnya, penolakan juga telah dilakukan oleh guru, dan orangtua murid dengan pengumpulan tanda tangan dan KTP yang rencananya akan diserahkan kepada Dewan Pendidikan dan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar.
BACA JUGA: Dekat dengan Pergudangan, Pemkab Tangerang akan Relokasi SMPN 1 Kosambi
“Rencana relokasi tidak mendasar karena tidak memaparkan dengan jelas substansi masalah dan tidak menyampaikan alasan yang logis secara akademis,”kata Ade Budiman, salah satu alumni.
Menurut Ade, sekolah yang berdiri di atas lahan 6 ribu meter persegi tersebut sudah sangat strategis. Warga akan kesulitan jika nantinya sekolah tersebut direlokasi.
“Akses jalan baik, sarana prasarana serta fasilitas kegiatan belajar mengajar sangat mendukung. Belum lagi anggaran yang dibutuhkan untuk membangun sekolah baru yang sebenarnya, sekolah ini sudah memadai dan lokasinya yang dekat dengan penduduk,” paparnya.
Rencana relokasi dianggap Ade mengorbankan sarana pendidikan yang sudah ada jauh sebelum kawasan pergudangan berdiri.
“Kenapa sekolah yang sudah sejak lama ada sebelum pergudangan yang justru dikorbankan,” tukasnya.(Nda)