Pandeglang – Sebanyak 178 Kepala Keluarga (KK) di Kabupaten Pandeglang menerima bantuan sosial (bansos), Rabu (3/12/2017). Masing-masing KK, menerima dana bansos sebesar Rp5 juta.
Namun, penyaluran bansos kepada warga korban bencana alam dan sosial tersebut diprotes karena dinilai lambat. Padahal, warga sudah sejak lama mengharapkan bantuan tersebut.
“Bantuannya jangan lambat, ini mah sampai tiga bulan,” kata Sukatma, salah satu warga Banjar yang rumahnya roboh.
Menanggapi protes warganya, Bupati Pandeglang Irna Narulita mengatakan, keterlambatan ini akan menjadi bahan evaluasi. Menurutnya, lambatnya penyaluran bansos dikarenakan aparatur pemerintah di tingkat desa, camat dan TKSK yang lamban berkoordinasi dengan Disdukcapil.
“Kalau identitas warga seperti KTP dan KK hilang karena terbakar misalnya, desa harus cepat berkoordinasi dengan Disdukcapil. Proses seperti ini memang harus cepat. Ibu sudah sampaikan, jangan sampai nyiksa warga,” tegas Irna.
Bansos yang dicairkan melalui Bank BJB nantinya akan di kawal oleh Tim Pengawal, Pengamanan Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D) agar sesuai dengan peruntukannya.
“Kita juga tetap ikut memantau,” tandas Irna.(Nda)