Jakarta – Persiapan Hari Pers Nasional (HPN) 2018 yang akan berlangsung di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) pada Februari 2018 mendatang terus dimatangkan. Salah satu yang juga dipersiapkan adalah terkait dengan penyerahan Anugerah Jurnalistik Adinegoro yang merupakan penghargaan tertinggi insan jurnalistik di tanah air.
Rapat guna mematangankan peringatan HPN 2018 dipimpin Sekjen Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) sekaligus panitia pelaksana, Hendri CH. Bangun, di Gedung Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (9/1/2018). Adapun tema HPN yang diangkat adalah “Merekat kembali Perasaan Jati Diri NKRI”.
HPN merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan masyarakat pers nasional yang terdiri dari Dewan Pers, PWI, Serikat Penerbit Surat Kabar (SPS), Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI), Asosiasi Televisi Lokal Indonesia (ATVLI), Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI), Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI), dan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI).
Dari siaran pers yang diterima Banten Hits, Pada tahun ini, Anugerah Adinegoro yang diberikan di tanah Adinegoro terbagi menjadi enam kategori perlombaan untuk semua bidang karya jurnalistik yakni, in depth reporting, foto berita dan karikatur yang semuanya untuk bidang jurnalistik cetak. Kemudian, news features untuk televisi, radio dan siber.
“Untuk yang selesai penjurian adalah kategori foto berita. Sementara kategori in depth reporting dan news features media siber, penilaian oleh juri akan selesai minggu kedua Januari,” kata tim panitia pelaksana Anugerah Adinegoro, Ketty Saukoly.
Pengumuman pemenang dan penyerahan Anugerah Adinegoro akan dilakukan pada tanggal 8 Februari 2018 yang menjadi satu rangkaian dengan acara pesta adat Makan Bajamba. Presiden Joko Widodo diagendakan akan menghadiri acara tersebut.
Sehari sebelum puncak acara, akan dilaksanakan konvensi dan seminar paralel mengenai perkembangan media massa, termasuk di dalamnya pertemuan akbar Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) dan bakti sosial.
Adinegoro merupakan putera daerah Sumbar yang lahir pada 14 Agustus 1904 di Kota Sawahlunto dengan nama lengkap Djamaluddin Adinegoro. Putera seorang sastrawan dan wartawan kawakan Indonesia ini memiliki gelar Datuak Maradjo Sutan.
Di masa mudanya, ia menempuh pendidikan STOVIA selama 1918-1925 dan memperdalam pengetahuan mengenai jurnalistik, geografi, kartografi, dan geopolitik di Jerman dan Belanda pada 1926-1930. Berbagai karya dan dedikasi yang diberikan Adinegoro di bidang jurnalistik nasional, menjadikan PWI mengabadikan namanya sebagai penghargaan tertinggi insan jurnalis.(Nda)
 2018 di Sumbar Berikan Anugerah Adinegoro){kind=link}