Metamorfosis Cilok; Dari Hanya Dicolok Bambu sampai Kombinasi Varian Menu

Date:

Kafe Cilok Goank Era 8778 yang menyajikan beragam varian menu cilik.(Banten Hits/ Yogi Triandono)

Beragam kudapan di lingkungan masyarakat Sunda sukses membumi, meski bahan kudapan yang dimaksud sungguh sangat-sangatlah sederhana seperti namanya. Cilok, salah satu dari sekian banyak kudapan itu. Lazim diketahui umum, cilok merupakan akronim dari aci dicolok. Cilok merupakan istilah Sunda yang berarti bakso yang terbuat dari sagu disajikan dengan cara dicolok bambu.

Di tangan generasi milenial, kudapan yang diwariskan turun temurun ini berhasil bermetamorfosis menjadi penganan zaman now. Jika dulu hanya dicolok bambu, Cilok Goank Era 8778 menyajikan cilok dalam kombinasi varian menu, seperti kombinasi daging ayam, sayuran, kwetiau dan kombinasi lainnya.

Seluruh varian menu cilok di Cilok Goank Era 8778 disajikan dengan rasa pedas. Sesuai namanya, goang berarti sambal hijau khas Urang Sunda. Cilok-cilok tersebut bisa dinikmati dengan atau tanpa kuah.

Cilok goang tulang taleng, salah satu menu cilok yang disajikan di Cilok Goang Era 8778.(Banten Hits/ Yogi Triandono)

Banten Hits berkesempatan menikmati cilok goang tulang taleng, yang merupakan satu dari sekian banyak varian menu cilok di tempat ini. Dalam satu porsi cilok goang tulang taleng, terdapat beberapa cilok dengan tulang ceker dan sayap beserta serpihan daging di sekitar tulang yang disiram dengan sambal goang dengan rasa pedas asin yang menyegarkan. Menu ini amat cocok bagi Anda penikmat kuliner pedas.

Menikmati pedas sambil berburu serpihan daging yang ada di sekitar tulang ceker maupun sayap berhasil melahirkan sensasi yang tak biasa. Terlebih, makannya menggunakan tangan tanpa sendok atau garpu. Setiap suapan langsung memompa produksi keringat. Hmmmmmm……

Kartika, seorang pengunjung di Cilok Goank Era 8778 mengatakan, ia amat menikmati kudapan jalanan ini. Ia menjelaskan bahwa Cilok Goank Era 7887 merupakan cilok yang beda dari biasa ia makan.

“Biasanya kan cilok yang dijual sekitar gitu-gitu aja, nah yang ini kok aneh, ada yang kuah gitu dan pas dicobain ternyata memang nikmat. Sangat recomended banget buat pecinta makanan pedas,” jelas Kartika.

Namun sayang, jajanan lokal yang ramai dikunjungi pelanggan ini tidak diimbangi fasilitas yang memadai. Kartika menyayangkan tempat berjualan amatlah sempit untuk pelanggan yang lumayan banyak.

“Di sini kan pelanggannya banyak, sayang cuma ada satu meja kecil dengan beberapa bangku aja. Kasihan yang mau makan di tempat, jika minjem bangku pedagang lain juga gak enak. Saran sih fasilitas harus ditingkatkan demi kenyamanan pelanggan,” tambahnya.

Bagi kalian yang ingin menikmati kudapan pedas ini, bisa datang ke sekitar Lapangan Ahmad Yani, Kota Tangerang, atau lebih tepatnya dekat Kantor PMI Kota Tangerang. Cilok Goank Era 8778 buka setiap hari dari pukul 08.00 WIB hingga 18.00 WIB. Menjual berbagai varian menu cilok dan lumpiah basah dengan range harga Rp 7-35 ribu. Selamat mencoba!(Darussalam Jagad Syahdana)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Kehadiran Abaa Bakery Membuat Oleh-oleh Khas Kota Tangerang Lebih Warna-warni

Berita Tangerang - Bagi Anda penggemar makanan khas Tangerang,...

Mengenal Es Kembang Telang; Produk UMKM yang Kini Populer Jadi satu-satunya di Tangerang

Berita Tangerang - Es kembang telang mendadak ramai jadi...

Menyibak Masa 1696 di Jakarta; Warganya Telah Melek Aksara dan Banten Jadi Penyuplai Buku-buku Agama

Berita Banten - Ahkmat bin Hasba, seorang ulama menyampaikan...

Cerita 420 Tahun Silam di Banten; Ketika Api ‘Akrab’ Melanda Pusat Niaga

Berita Banten - Kondisi sosial di Banten 420 tahun...