Lebak – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mencatat hingga Rabu (24/1/2018) pukul 11.00 WIB, sebanyak 1.146 rumah dan infrastruktur lainnya rusak akibat gempa 6,1 skala richter (SR) yang mengguncang Provinsi Banten dengan pusat gempat di Kabupaten Lebak, Selasa (23/1/2018).
Kepala BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi mengatakan dari 1.146 bangunan rusak ada 6 sekolah mulai dari SD hingga SMA mengalami rusak ringan dan 7 unit tempat ibadah mengalami rusak ringan.
“Sedangkan rumah bervariasi, 1.133 rumah mulai dari rusak ringan hingga berat,” kata Kaprawi kepada Banten Hits, Rabu (24/1/2018).
Menurutnya, gempa yang berpusat di 81 KM barat daya dengan kedalam 10 kilometer mengguncangkan Kabupaten Lebak hingga Ke Jakarta, di mana dari 28 kecamatan di Kabupaten Lebak, 20 di antaranya mengalami kerusakan.
Kaprawi menyebutkan, kecamatan yang terdeteksi adanya kerusakan pasca gempa meliputi Kecamatan Cijaku, Wanasalam, Bayah, Lebak Gedong, Cihara, Cimarga, Cilograng, Sajira, Cirinten, Bojongmanik, Panggarangan, Sobang, Cigemblong, Malingping, Cibadak, Cibeber, Cileles, Muncang, Gunungkencana dan Cipanas.
“Untuk sekolah yang rusak terdapat di kecamatan Wanasalam 3 unit, dan kecamatan Bayah 3 unit,” jelasnya.
Sedangkan untuk rumah ibadah yang mengalami kerusakan ringan terjadi di Kecamatan Lebak Gedong 1 unit, Cirinten 2 unit, Cijaku 1 unit, Wanasalam 2 unit, dan Bojongmanik 1 unit.
“Sisanya rumah yang rusak berat dan ringan,” ucapnya.
Kaprawi mengaku untuk korban jiwa sejauh ini masih simpang siur. Pihaknya masih melakukan proses pengecekan kebenaran.
“Kalau yang patah tulang dan kesetrum ada yakni atas nama Ulun (62) warga Cilograng dan Ade (29) warga Bayah,” pungkasnya. (Rus)