Pandeglang – Sebanyak 88 dari 335 Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Pandeglang, tahun 2018 akan melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Dari 88 SMP itu, 58 sekolah negeri dan 30 sekolah swasta.
“Dari 88 sekolahan itu, ada 10.990 siswa yang akan mengikuti UNBK,” kata Kepala Dinas Pendidiakan dan Kebudayaan Kabupaten Pandeglang, Olis Sholihin, Jum’at (26/1/2018).
Sedangkan untuk sekolah yang belum memiliki perangkat yang memadai, ada 247 sekolahan yang terdiri dari 94 sekolah negeri dan 153 sekolah swasta, dengan jumlah 12.489 siswa, dipastikan akan melaksanakan Ujian Nasional Kertas dan Pensil (UNKP), karena Menurut Olis, sejauh ini belum ada keharusan dari pemerintah bahwa semua SMP wajib menerapkan UNBK.
“Sekolah yang masih menerapkan UNKP ada 247 sekolah. Lagi pula masih diperbolehkan secara manual,” jelasnya.
Kendati demikian, lanjut Olis, nantinya pelaksanaan UNBK akan dilakukan dalam 2 shift layaknya UNBK beberapa tahun belakangan. Karena jumlah perangkat di lembaga pendidikan yang melaksanakan UNBK belum memadai untuk semua peserta.
Sedangkan untuk mengantisipasi persoalan yang akan muncul khususnya menyangkut ketersediaan aliran listrik, Dindikbud juga akan berkoordinasi dengan PLN supaya memastikan pasokan listrik tidak mengalami gangguan saat ujian berlangsung.
“Kendala yang muncul paling persoalan listrik. Untuk antisipasi jika ada pemadaman dari PLN, maka kami akan berkoordinasi. Akan tetapi selama ini tidak ada kendala berarti,” tandasnya.(Zie).
 di Pandeglang akan melaksanakan ujian nasional berbasis komputer pada 2018 mendatang.){kind=link}