Tangerang – Ruas jalan sepanjang 2 kilometer dengan lebar 2 meter di Desa Rawa Rengas, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang menjadi polemik setelah sama-sama diklaim warga dan Pemkab Tangerang. Klaim masing-masing pihak muncul setelah lahan tersebut akan dibebaskan Angkasa Pura II untuk pembangunan runway 3.
BACA JUGA: 6.000 Meter Jalan di Rawa Rengas Jadi Polemik
Kepala Bidang Aset Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Tangerang Fahmi Feisuri menegasan, tanah yang telah dibangun sarana jalan paving blok di Desa Rawa Rengas adalah aset milik Pemkab Tangerang.
“Kami tidak pernah mengklaim tanah orang! Kami mengklaim tanah sendiri yang sudah tercatat di Singgah Barang Milik Daerah dan sudah diaudit oleh BPK pada tahun 2016,” ujarnya, Jumat (26/1/2018).
Fahmi bahkan mengatakan, saat dilakukan pembangunan jalan yang berada di atas saluran irigasi tersebut, masyarakat tidak memprotes. Bahkan, banyak dari mereka yang meminta untuk dibangun jalan.
“Waktu itu kan ada musrenbang, kalau waktu ada musrembang tersebut berarti masyarakat setuju, tidak komplain, sekarang ketika ada pembebasan lahan oleh PT Angkasa Pura II malah komplain. Bahkan masyarakat waktu itu meminta dibangun jalan,” ujarnya.
Ia pun menegaskan memiliki bukti otentik terkait kepemilikan aset Pemkab Tangerang. Ia pun mempersilakan masyarakat yang merasa memiliki tanah tersebut untuk sama-sama membuktikannya.
“Jika sekarang ada yang mengklaim dari pihak lain, itu harus dibuktikan. Sama-sama dibuktikan. Kami siap jika dari bukti bahwa tanah tersebut bukan milik kami, dari pihak-pihak yang mempunyai bukti lengkap atau keputusan hukum tetap, akan kami hapus dari aset daerah tentunya dengan persetujuan DPRD,” jelasnya.(Rus)
