Tangerang – Persoalan pembebasan lahan untuk proyek Runway 3 Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Tangerang kembali muncul.
Setelah saling klaim soal jalan sepanjang 3 kilometer antara warga Rawa Rengas dengan Pemerintah Kabupaten Tangerang, kini warga di desa tersebut yang terdampak proyek runway bandara harus merogoh kocek yang tak sedikit sebagai pelicin agar berkas ganti rugi bisa segera diurus oleh pemerintah desa.
BACA JUGA: 6.000 Meter Jalan di Rawa Rengas Jadi Polemik
“Iya, dipintain uang sama pihak desa,” kata salah satu warga yang minta namanya tidak disebut, kepada Banten Hits, Selasa (20/2/2018).
Menurutnya, selain terkesan memaksa, oknum tersebut juga mengancam jika dirinya tak memberikan uang yang sudah ditentukan, maka uang ganti rugi proyek tersebut dipastikan tak kunjung cair.
“Katanya begini, ‘lu mau ngasih gue berapa? Kalau enggak mau ngasih juga enggak apa-apa, cuma enggak diurusin berkasnya, enggak cair-cair (uang ganti kerugian)’,” ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan warga Rawa Rengas lainnya.
“Rumah saya kan tingkat, itu diminta Rp10juta, bervariasi sih tergantung luas tanahnya berapa,” tuturnya.
BACA JUGA: Camat Kosambi Sebut Ganti Rugi Lahan Runway 3 Bandara Abaikan Kehidupan Warga
Kata dia, uang tersebut diminta oleh ketua RT dan RW dengan alasan untuk diberikan kepada juru tulis dan petugas desa.
“Katanya sih buat petugas desa yang nganterin berkas ke bandara, cuma ya kasihan yang tanahnya dikit, dipintain duit juga, malahan kalau kata warga sini mah abis gusuran banyak yang dikandangin (dipenjara-red),” katanya.(Nda)
