Tangerang – Tak sanggup lantaran harus membayar upah tukang, Rogaya (36), warga di Jalan KUD Teluknaga, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang terpaksa menolak program bedah rumah.
“Saya udah enggak punya suami, tinggal sama anak. Awalnya senang dapat program itu, tapi saya enggak sanggup karena harus juga menanggung upah tukangnya,” tutur Rogaya, Senin (26/2/2018).
BACA JUGA: Bantuan Diduga Disunat, Warga Miskin di Kota Tangerang Tolak Bedah Rumah
Pasalnya, dalam satu hari, Rogaya harus mengeluangkan uang Rp300 ribu untuk membayar dua orang tukang yang bekerja memperbaiki rumahnya. Tentu saja kata dia, hal itu sangat memberatkan, lantaran untuk makan sehari-hari saja Rogaya kesulitan.
“Dari mana uangnya? Buat makan aja saya susah,” tuturnya.
Wanita yang hanya bekerja sebagai pembantu rumah tangga ini berharap, pemerintah juga memikirkan beban yang harus ditanggung penerima program tersebut agar tidak malah menambah beban warga tak mampu seperti dirinya.
“Harapannya sih enggak harus bayar tukang segitu banyak, iya kalau selesai satu minggu, kalau sebulan kan engga sedikit,” harapnya.(Nda)
