Serang – Banyaknya industri di Provinsi Banten rupanya belum mampu menuntaskan persoalan pengangguran. Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Banten, Alhamidi mengungkapkan, jumlah pengangguran mencapai 520.000 jiwa atau 9,28%.
“Jadi ini pengangguran tertinggi kedua di Indonesia,” kata Alhamidi, saat ditemui seusai Pencanangan Indonesia Bebas Pekerja Anak di Modern Cikande Industrial Estate (MCIE), Kabupaten Serang, Selasa (27/2/2018).
BACA JUGA: Investasi Asing di Cilegon Tertinggi se-Banten
Pada Agustus 2017, jumlah pengangguran terbanyak di Banten justru berada di Kota Cilegon dan Kabupaten Serang yang merupakan wilayah dengan geliat pertumbuhan industri yang berkembang.
“Di Kabupaten Serang itu lebih dari 14 persen, dan di Cilegon 10 persen,” ujarnya.
Alhamidi mengaku heran, pengangguran banyak didominasi oleh lulusan SMK, jumlahnya mencapai 4% lebih. Menurutnya, banyak faktor lulusan SMK menganggur atau tidak dibutuhkan di pasar industri.
“Banyak faktornya, mungkin kejuruan yang ada di kita tidak sesuai dengan kebutuhan pangsa pasar yang ada di Banten. Kita lihat di Cilegon itu banyak perusahaan kimia, industri baja dan sebagainya,” urainya.(Nda)