Tangsel – Komitmen kegiatan program keluarga sehat untuk memenuhi Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) terus disosialisasikan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
“Kita minta kepada seluruh kepala wilayah (lurah dan camat) untuk komitmen dan fokus melakukan pendataan kepada keluarga. Kita butuh bantuan dan dukungan dari muspika karena mereka lah yang langsung bersentuhan dengan masyarakat,” ungkap Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Tangsel, Unna Rahmadonna, Selasa (6/3/2018).
Dinkes Tangsel mentargetkan, 12 indikator keluarga sehat bisa didata hingga akhir tahun 2018. Jika ada keluarga yang tidak bisa dinilai, secara otomatis indeksnya tidak akan keluar.
“Nantinya, hasil dari 12 indikator yang dinilai akan dilanjut dengan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh puskesmas,” terang Unna..
Program Indonesia Sehat merupakan program yang ditetapkan Kementerian kesehatan (Kemenkes) dalam Renstra 2014-2019 melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Program ini dilaksanakan dengan tiga pilar utama yaitu, paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan jaminan kesehatan nasional.
Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany menyampaikan, Pemkot Tangsel senantiasa melakukan peningkatan khususnya di bidang kesehatan dalam rangka mendukung program pemerintah pusat tersebut.
“Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan diharapkan lebih meningkatkan usaha kesehatan masyarakat melalui kegiatan promotif dan preventif. Berbagai penyakit telah terbukti bisa dicegah melalui gerakan hidup sehat yang dimulai dari tatanan masyarakat terkecil yaitu keluarga,” jelasnya.
Tercapainya 12 indikator kesehatan kata Airin, memerlukan kerja sama lintas sektor. Menurutnya, program PIS-PK tidak mudah mengingat karakteristik penduduk yang memiliki mobilitas sangat tinggi.
“Semoga dengan pencanangan PIS-PK akan memperkuat kerja sama lintas sektoral sehingga kita mampu memetakan secara keseluruhan kondisi kesehatan masyarakat di Tangsel,” jelasnya.(Nda)