Serang – Pemerintah Provinsi Banten memberi perhatian khusus untuk lima isu strategis yang akan dilaksanakan pada program kerja 2019 mendatang. Lima itu muncul berdasarkan perkembangan daerah serta pokok pikiran DPRD dan aspirasi dari masyarakat.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Daerah Provinsi Banten Ranta Soeharta saat membuka Pra Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) RKPD Provinsi Banten tahun 2019, di Anyer, Kabupaten Serang, Selasa 20 Maret 2018.
Lima isu yang bakal menjadi fokus Pemprov Banten adalah mengurangi kesenjangan wilayah melaluyi pembangunan infrastruktur, peningkatan daya saing daerah melalui aksesibilitas dan mutu pendidikan dana kesehatan, pengurangan pengangguran melalui peningkatan keterampilan, pengurangan kemiskinan melalui jaminan sosial dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, serta peningkatan tata kelola pemerintah melalui pemanfaatan teknologi informasi.
Merujuk pada lima isu tersebut, Ranta berharap, seluruh OPD dapat mengacu pada penyelesaian permasalahan pembangunan yang menjadi isu strategis dalam memilih prioritas kegiatan.
“Intinya buat kegiatan yang fokus dengan tupoksinya masing-masing. Misalnya indag (dinas industri dan perdagangan) cepat bebaskan lahannya buat terminal agrobisnis. Kesbangpol fokus pada pengamanan pilkada dan pileg. Ketapang dan pertanian bergerak terus. Pak Opar (Bapenda) terus kejar target, perdanya diselesaikan dan restribusinya juga supaya PAD kita bisa tercapai dengan baik,” kata Sekda melalui siaran pers yang diterima Banten Hits.
Pra Musrenbang ini dihadiri juga kepala OPD di lingkungan Pemprov Banten, perwakilan OPD, dan Bappeda kabupaten dan kota se-Banten.
Pelaksanaan Pra Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Daerah Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) tahun 2019 Provinsi Banten pada dasarnya merupakan persiapan pemantapan pelaksanaan Musrenbang Provinsi yang akan dilaksanakan tanggal 10 April 2018 mendatang dan penyempurnaan rancangan RKPD Provinsi Banten tahun 2019.(Rus)