Menyusuri Kampung Karya Lukis; Pelangi di Tengah Kawasan Industri

Date:

KAMPUNG KARYA LUKIS-1
Warga saat tengah berada di Kampung Karya Lukis, sebuah kampung di Ramanuju, Kota Cilegon yang dikreasi untuk menghadirkan keindahan dan kenyamanan bagi warganya.(Banten Hits/ Iyus Lesmana)

Menyusuri setiap sudut Kampung Karya Lukis, kita seperti menikmati indahnya pelangi. Dinding yang semula bisu, kini berbicara dengan keindahan bahasa kalbu. Inilah petualangan memanjakan rasa di Kampung Karya Lukis.

Padatnya pembangunan industri di Kota Cilegon, membuat kota ini dijuluki Kota Baja. Hal ini merujuk pada keberadaan sebuah pabrik baja terbesar di Asia, serta banyaknya industri pembuatan baja serupa di kota ini.

Meski hidup di tengah kepungan industrialisasi, warga di Lingkungan Ramanuju Baru, RT 04 RW 05, Kelurahan Citangkil, Kecamatan citangkil, Kota Cilegon, ingin suasana yang indah dan nyaman bisa mereka nikmati setiap hari di lingkungan mereka.

Nah, berangkat dari keinginan itu, warga kemudian mencoba berkreasi dengan mengecat setiap tembok rumah warga dengan pemandangan alam indah yang warna-warni. Hasilnya memang menakjubkan. Suasana kampung di tengah kawasan industri itu seolah oase di tengah kegersangan. Kampung itu kini dikenal Kampung Karya Lukis.

Berada di Kampung Karya Lukis seolah seperti berada di tengah pelangi. Warna-warni tembok membuat pengunjung merasa bukan sedang berada di tengah kawasan industri.

Wartawan Banten Hits Iyus Lesmana berkesempatan menyusuri Kampung Karya Lukis, Jumat, 23 Maret 2018. Puluhan rumah warga di kawasan ini digambar lukisan binatang, pemandangan, pepohonan dan tak ketinggalan lukisan beraneka ragam tema budaya pun terlihat.

Ketua RT setempat, Sarjoko, yang merupakan penggagas Kampung Karya Lukis mengungkapkan, dirinya mendapatkan ide untuk menciptakan lingkungannya menjadi kampung wisata berdasarkan pengalaman mengunjungi tempat-tempat wisata.

“Dulu sebelum pensiun saya suka akan keindahan alam. Selain itu saya dan keluarga suka ke tempat-tempat wisata. (Kemudian terpikir) kenapa tidak saya terapkan di kampung ini,” ungkapnya kepada awak media, Jumat 23 Maret 2018.

Menurut Sarjoko, sebelum memulai pengecatan di rumah-rumah warga, ide ini sempat membuat warga pro-kontra. Namun seiring berjalannya waktu, ide yang ia miliki terealisasi berkat banyaknya dukungan warga.

“Saat mulai banyak warga yang pro dan kontra namun setelah diberikan pengertian dan pemahaman akhirnya warga mau menyetujui temboh rumahnya untuk dilukis. Tujuannya untuk menciptakan keindahan, jika sudah rapi maka dengan sendirinya warga pun akan langsung menjaga kebersihan dan dapat tercipta lingkungan yang sehat,” ujarnya.

KAMPUNG KARYA LUKIS-2
Warga yang berkunjung ke Kampung Karya Lukis bisa menikmati warna-warni lukisan di setiap dinding rumah warga.(Banten Hits/ Iyus Lesmana)

Saat disinggung, biaya untuk membeli bahan-bahan cat dan ongkos melukis, pensiunan karyawan PT Krakatau Steel tersebut mengatakan, seluruh biaya yang ia keluarkan hasil swadaya dan gotong royong masyarakat di lingkungan tersebut.

“Jika sudah bagus dan indah pasti banyak orang yang sering berkunjung. Untuk bahan cat dan pengerjaanya hasil dari swadaya masyarakat tanpa ada paksaan dan tak ada campur tangan pemerintah untuk menjadikan Kampung Karya Lukis penuh warna warni,” tandasnya.

Nurul Anwar, seorang pelukis di lingkungan itu menargetkan akan mengecat seluruh rumah warga, yakni 103 rumah. Saat ini dirinya baru mengerjakan sekitar 50 rumah warga.

“Ada 103 targetnya yang mau dicat dan dilukis. Saat ini baru 50 rumah yang sudah jadi. Paling idenya yang datang tiba-tiba tapi kita kadang-kadang musawarah dengan warga untuk idenya. (Kebanyak idenya ingin) menjadikan tempat selfie apa gitu yang enak buat selfie. Kalau kendala ngelukis nggak ada,” ungkapnya.

Ina, salah seorang warga mengatakan, dengan adanya Kampung Karya Lukis dapat memberikan manfaat kepada masyarakat yang tinggal di lingkungan tersebut. Ia berharap kedepannya pemerintah dapat ikut campur tangan untuk dapat mengembangkan Kampung Karya Lukis di wilayah lain di Kota Cilegon.

“Sangat bermanfaat untuk anak-anak maupun orang tua jadi bisa menjadi penghilang stress terus anak-anak juga bisa foto-foto kalau udah sore. Bisa menjadi alternatif karena Cilegon adalah kawasan industri dengan ada ini sangat bermanfaat buat liburan,” harapnya.

Editor: Darussalam Jagad Syahdana

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Mau Cantik tapi Tetap Syar’i? Mulailah Koleksi Karya-karya Dwi Hapsari Ini!

Berita Tangerang - Bisa terlihat cantik dan syar'i merupakan...

Menyibak Masa 1696 di Jakarta; Warganya Telah Melek Aksara dan Banten Jadi Penyuplai Buku-buku Agama

Berita Banten - Ahkmat bin Hasba, seorang ulama menyampaikan...

Cerita 420 Tahun Silam di Banten; Ketika Api ‘Akrab’ Melanda Pusat Niaga

Berita Banten - Kondisi sosial di Banten 420 tahun...

Mencecap Kopi sambil Menikmati Suasana Khas Jawa di Kedai Kopi Taraka

Berita Tangerang - Suasana khas Jawa sangat kental terasa...