Bahas Pendidikan, Ratu Tatu Sindir soal Infak untuk Rutilahu

Date:

Ratu Tatu
Pukul gong, Ratu Tatu Chasanah buka FLS2N, OSN, O2SN SD tingkat Kabupaten Serang. (Foto: Saepulloh/Banten Hits)

Serang – Persoalan kemiskinan maupun pengangguran tidak bisa dilepaskan dari masalah pendidikan. Tanpa mengenyam pendidikan, seseorang akan sulit mempunyai kemampuan sebagai bekal untuk bekerja meningkatkan taraf hidupnya.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, rata-rata lama sekolah di Kabupaten Serang masih rendah dengan presentasi 6,9%, atau di bawah 7 tahun. Begitu pula jumlah sarjana yang masih sangat sedikit.

“Apalagi sekelas S3, Doktor itu masih sedikit,” kata Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah saat menghadiri Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N), Olimpiade Seni Nasional (OSN), Siswa Berprestasi dan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) bagi Sekolah Dasar Tingkat Kabupaten Serang, di lapangan Sidomukti, Kecamatan Baros, Senin (2/4/2018).

Tatu mengingatkan, rendahnya rata-rata lama sekolah di Kabupaten Serang berimbas pada rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Tatu membandingkan dengan sektor kesehatan dan daya beli; pendidikan masih paling rendah.

“Jadi kita harus dorong pendidikan ini agar indikator-indikator dapat meningkatan IPM,” ujarnya.

Wanita berkacamata ini menginstruksikan kepada guru, kepala sekolah, camat dan kepala desa di masing-masing wilayah untuk menginventarisir anak-anak yang mengalami masalah dalam pendidikan.

“Lihat ke bawah, anak-anak di usia sekolah wajib ada di sekolah. Itu hak mereka, tidak ada alasan anak usia sekolah tidak mengenyam pendidikan,” tegas Tatu,

Dalam kesempatan itu, Tatu juga menyindir terkait dengan program infak pegawai yang diperuntukkan bantuan rumah tidak layak huni (rutilahu) yang dinilainya tidak berjalan.

“Untuk dinas pendidikan dan seluruh jajaran guru, hampir tidak jalan. Saya sempat tegus Pak Kadis,” sebutnya.

Tatu yang meresmikan acara yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Serang itu menyoroti ukuran tenda yang dianggapnya terlalu kecil sehingga siswa sebagai peserta dalam perlombaan tersebut menjadi kepanasan.

“Acara ini pasti disiapkan lama. Tapi perlu saya koreksi, Pak Asep (kepala dinas pendidikan) tendanya terlalu kecil, jadi anak-anak ke panasan. Jadi yang duduk di tenda jangan kita saja, anak-anak juga. Nanti ke depan anggarannya dibesarkan supaya tendanya lebih besar. Anak-anak mau pentas harus dibuat nyaman nyaman,” kata Tatu.(Nda)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Jumat Curhat Polda Metro Jaya di Legok; Cara Humanis Polsek Legok Ciptakan Kamtibmas dan Dekatkan Diri ke Warga

Berita Tangerang - Kejahatan jalanan dan kenakalan remaja menjadi...

Respons Aduan Warga, KASN Lakukan Analisa dan Akan Minta Klarifikasi Sekda Kabupaten Tangerang

Berita Tangerang - Komisi Aparatur Sipil Negara atau KASN...

Sekda Kabupaten Tangerang Dilaporkan Warga Sukamulya ke KASN terkait Dugaan Pelanggaran Etik ASN

Berita Tangerang - Sekretaris Daerah atau Sekda Kabupaten Tangerang,...