Cilegon – Ratusan massa dari Front Geger Cilegon berunjuk rasa di depan Gedung Teknologi PT Krakatau Steel, di Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, Kamis (26/4/2018).
Mereka menolak hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perusahaan penghasil baja terbesar se-Asia Tenggara tersebut karena dianggap tidak mengakomodir putera daerah menjadi salah satu komisaris di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut
Sebagai bentuk kekecewaan, massa yang terus berorasi juga membakan ban bekas. Aksi mendapat pengawalan ketat dari aparat Polres Cilegon.
Korlap aksi, Mulyadi Sanusi menilai, puluhan tahun berada di Cilegon, Krakatau Steel tidak membawa dampak positif bagi masyarakat. Sikap perusahaan yang tidak berpihak dan tidak mengakomodir SDM lokal duduk di jajaran direksi dan komisaris merupakan bentuk arogansi perusahaan.
“Ada dua tuntutan, mendesak Kementrian BUMN dan PT Krakatau Steel menolak hasil RUPS dan menuntut ada satu atau dua orang putra Banten duduk di jajaran direksi dan komisaris,” kata Sanusi.
Pentingnya putra daerah menempati kursi direksi dan komisaris sambung Sanusi merupakan bentuk keberpihakan perusahaan dan mencegah terjadinya konflik horizontal.
“Hasil RUPS kemarin tidak mengakomodir jadi memang harus ada yang duduk setiap tahunnya pada RUPS. Tahun-tahun sebelumnya memang ada tapi dianulir semuanya oleh perusahaan,” ujarnya.
Kata Sanusi, jika tuntutan tidak dipenuhi, unjuk rasa dengan jumlah massa yang lebih besar akan kembali dilakukan.
“Kami akan terus melawan jika tuntutan kami tidak diakomodir oleh perusahaan,” tegasnya.(Nda)