Tangerang – Massa buruh Federasi Serikat Pekerja Tekstil Sandang Kulit (FSPTS) menggelar unjuk rasa di depan Kantor BPJS Kesehatan, Cikokol, Kota Tangerang, Kamis (26/4/2018).
Persoalan mengenai pelayanan yang diterima pasien peserta BPJS oleh rumah sakit menjadi isu yang disuarakan para buruh. Kata mereka, masih banyak pasien BPJS yang ditelantarkan rumah sakit. Salah satunya soal ruang Intensive Care Unit (ICU).
“Bagi pasien BPJS sangat sulit mendapat ruang ICU. Fasilitas ini sepertinya hanya tersedia bagi pasien umum,” kata korlap aksi Sugandi dalam orasinya.
Ironis kata Sugandi, tak sedikit nyawa pasien peserta BPJS yang hilang akibat tidak mendapat pelayanan ICU. Mereka menyesalkan, pemerintah yang sepertinya tak bisa berbuat banyak dan terkesan pro terhadap pengusaha ketimbang rakyat.
“Kami akan terus menyuarakan terutama tentang keaehatan. Kami peserta BPJS sah, tiap bulan bayar. Kami menutut, agar kasus-kasus penelantaran terhadap pasien BPJS tidak lagi terulang,” papar Sugandi.
Menjelang peringatan Hari Buruh, Sugandi menilai masih banyak petugas pengawas yang tidak bekerja dengan maksimal.
“Seharunya petugas pengawas mencari kesalahan yang normatif, ini malah mencari mesin yang belum tersertifikasi. Setelah tahu, mesin itu ternyata harus didaftarakan dengan biaya Rp50 ribu. Itu yang justru dicari oleh pengawas, bukan mencari mencari perusahan yang melanggar undang-undang,” sesalnya.
Puas berorasi di BPJS, massa buruh bergerak menuju Pemkot Tangerang untuk melanjutkan aksinya dengan pengawalan aparat kepolisian.(Nda)