Pandeglang – Izin swalayan Saruni Jaya di Kecamatan Majasari diduga sarat dengan konspirasi antara pengusaha dengan pejabat (kabid) di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Pandeglang berinisial S.
Mahasiswa dari PMII STAI Babunajah Menes mensinyalir, konspirasi dilakukan untuk memuluskan izin Saruni Jaya yang diduga tidak sesuai dengan izin daftar nama.
“Bukankah ini suatu alibi, kerja sama antara pengusaha dengan pihak DPMPTSP?” kata mahasiswa saat berunjuk rasa di depan Saruni Jaya, Kamis (3/5/2018).
Mahasiswa menilai, konspirasi antara pengusaha dengan pejabat perizinan mencerminkan tidak adanya kepedulian terhadap pedagang kecil. Mereka mendesak, Bupati Irna Narulita dan Komisi I tegas terhadap swalayan tersebut.
“DPRD harus segera menyikapi nama perusahaan yang tidak sesuai dengan perizinannya, kemudian bupati jangan diam berikan teguran kepada oknum pejabat DPMPTSP yang main dalam memberikan izin,” pinta Yandi korlap aksi.
Selain soal izin dan amdal, mahasiswa juga menuding rekrutmen tenaga kerja diwarnai dengan praktik pengutan hingga jutaan rupiah.
Sementara itu, Operasional Manajemen Saruni Jaya Agus Sofyan membantah semua tudingan mahasiswa.
“Terkait pungutan uang untuk calon karwayan, saya bisa memastikan bahwa tidak pernah ada,” pungkasnya.(Nda)