Pandeglang – Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre Lebak-Pandeglang sering kali menolak beras yang dikirim mitra kerja ke gudang Bulog Montor di Kabupaten Pandeglang.
“Tadi sopir saya bilang ada penolakan. Saya koordinasi dengan kagud (kepala gudang) kata dia masalahnya katul, tapi dalam peraturan tidak ada istilah katul itu, saya jadi heran,” kata Ade A. Wahab Pengesub dari Mitra Bulog Panimbang kepada Banten Hits, Selasa (8/5/2018).
BACA JUGA: Rastra di Pandeglang Susut, LBH Tridharma Ingatkan Bulog
Padahal dalam rapat tindak lanjut serap gabah di Makodim Pandeglang pada Senin (26/2/2018) lalu, Bupati Irna Narulita meminta agar Perum Bulog menyerap gabah dari mitra, petani dan BUMDes.
Penolakan rupanya bukan kali ini saja. Tiga bulan menjadi mitra Bulog, gudang Montor selalu menolak. Tidak hanya kepada mitra di Panimbang, Bulog juga menolak gabah dan beras dari hampir tiga mitra lainnya.
“Kalau harga sesuai dengan ketentuan dari Bulog. Selama ini ada yang masuk ada yang ditolak, tapi yang ditolak hari ini alasannya tidak masuk akal. Semua mitra dari lokal sama, ditolak,” ujarnya.
BACA JUGA: Inpres No.5/2017 Halangi Bulog Beli Gabah ke Petani
Akibat seringnya Bulog menolak, Ade mengaku sering kali mengalami kerugian. Untuk menggaji karyawan yang bekerja di pabrik milik Hj Carketi dirinya selalu kebingungan.
“Ya akibat penolakan dari Bulog, kami sering mengalami kerugian, membayar karyawan aja bingung. Saya mohon agar instruksi bupati tolong dipatuhi, Bulog mengacu ke sana,” harapnya.(Nda)