Serang – Kerusuhan pecah di Mapolsek Bayah, Sabtu pagi, 12 Mei 2018. Kantor polsek dan mobil patroli dirusak, bahkan ada yang dibakar. Aksi anarkistis itu dipicu penangkapan dua nelayan Bayah oleh kelompok pria bersenjata api yang disangka warga anggota Polsek Bayah.
BACA JUGA: Perusakan Kantor Polsek Bayah Dipicu Perampasan Uang Nelayan oleh Pria Bersenjata
Redaksi Banten Hits (bantenhits.com) memperoleh informasi, empat pria bersenjata api yang menyekap dua nelayan Bayah tersebut berhasil ditangkap Polda Banten. Mereka masing-masing, HD, AD, TH, dan SD.
Informasi menyebutkan keempatnya bukanlah anggota Polri, melainkan anggota sebuah organisasi kemasyarakatan (ormas) di wilayah Banten.
Dalam foto yang diterima Banten Hits, tampak salah seorang pelaku sudah berada di balik jeruji tahanan Polda Banten.
Kabid Humas Polda Banten AKBP Whisnu Caraka saat dihubungi Banten Hits lewat telepon genggamnya, Senin, 14 Mei 2018, membenarkan penangkapan terebut. Namun, Whisnu menolak menjelaskan kronologi penangkapan dengan alasan akan disampaikan resmi Kapolda Banten Brigjen Pol. Listyo Sigit Prabowo melalui konferensi pers.
“Nanti akan dirilis resmi sama Pak Kapolda,” kata Whisnu melalui pesan WhatsApp.
Sebelumnya, Bubun dan Anwar, dua nelayan benur atau bibit lobster di Kecamatan Bayah disergap sekelompok pria yang membawa senjata api saat mereka tengah bertransaksi benur di sebuah pangkalan, Desa Darmasari, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak.
BACA JUGA: Cara Pria Bersenjata “Sergap” Nelayan hingga Mapolsek Bayah Dirusak Warga
Menurut Bubun, sebelum ditangkap, sekitar pukul 08.00 WIB Bubun dan Anwar tengah berkumpul bersama nelayan lainnya yang didominasi warga Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Tiba-tiba datang seorang dengan pakaian preman menodongkan sebuah pistol kepada Bubun.
“Langsung ditodong pakai pistol, dan diancam. ‘Jangan kabur kamu! Kalau kabur saya tembak.’ Tapi (dia) tidak bilang dari anggota polisi,” kata Bubun menirukan ancaman pelaku.
Bubun tak berdaya dan langsung digelandang ke dalam sebuah mobil Avanza hitam bersama Anwar. Di dalam mobil, pelaku menutup mata Bubun dan Anwar.
“Waktu digelandang mata saya ditutup rapat, dan tau-tau diturunkan di kebun sawit kecamatan Panggarangan. Jadi tak bisa mengenali,” jelasnya.(Rus)