Pandeglang – Wakil Bupati Pandeglang Tanto Warsono Arban menginginkan seluruh aset fisik yang dibangun dari program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) menjadi milik desa.
Aset-aset yang diserahkan kepada desa nantinya bisa dikelola oleh Badan usaha Milik Desa (BUMDes).
“BUMDes peluang bisnisnya jelas dan dapat mempertanggungjawabkan aset ini. Tapi BUMDes jangan hanya memikirkan profit oriented saja, tetapi perhatikan kepentingan masyarakat. Apabila dikelola oleh BUMDes maka tujuan kita untuk mensejahterakan masyarakat dapat terlaksana dengan baik,” kata Tanto saat menghadiri Sosialisasi Pamsimas 2019 di Oproom Setda Pandeglang, Senin (14/5/2018).
Tanto meyakini, jika program unggulan dari pemerintah pusat yang memperhatikan kebutuhan dasar masyarakat itu dapat mensejahtrakan masyarakat jika dilelola BUMdes.
Ia mencontohkan, di beberapa desa di Jawa Tengah sudah menggunakan metode seperti itu untuk meningkatkan kesejahtraan desa, sehingga searah segaris dengan program Kementerian Desa.
“Jika memang di sana sudah menerapkan metode itu, kenapa tidak kita adopsi dari sana untuk meningkatkan pendapatan desa,” kata Tanto.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pandeglang Kurnia Satriawan mengatakan, pada tahun 2018, ada 42 desa sasaran program Pamsimas III. Dari 42 desa tersebut, 26 desa didanai dari APBN dan sisanya melalui APBD.
“Jika dibuat estimasi untuk tahun 2019 juga tidak jauh dari tahun 2018. Tahun 2019 ada 48 desa yang diundang untuk sosialisasi program ini. Nantinya, dari 48 desa itu akan disaring menjadi 30 desa dengan kriteria yang sudah ditentukan,” papar Kurnia.(Nda)
 menjadi milik desa.){kind=link}