Lebak – Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lebak meminta proses input data ke Education Management Information System (EMIS) tidak dilakukan dengan asal-asalan.
“Usahakan dalam menginput harus berfaedah bagi masyarakat,” kata Encep saat menghadiri pemutakhiran data EMIS ponpes dan madrasah diniyah takmiliyah, di MTsN 1 Lebak, Selasa (15/4/2018).
EMIS merupakan sistem informasi yang dikembangkan oleh Kemenag guna memudahkan penginputan data madrasah diniyah takmiliyah dan pondok pesantren (ponpes). Dari 1.073 ponpes di Kabupaten Lebak, 897 di antaranya sudah masuh dalam EMIS.
“Saya minta di dalam penginputan bisa akuntabel, valid dan akurat,” ujarnya.
Menurutnya, dengan didukung oleh Peraturan Daerah (Perda) Diniyah, perhatian terhadap ponpes bisa dimaksimalkan yang diharapkan mampu mencetak generasi penerus yang cerdas dan berakhlakul karimah.
“Saya berharap dengan adanya kegiatan ini bisa meningkatkan kualitas manajemen diniyah, takmiliyah awaliyah dan pondok pesantren serta tersajinya data EMIS yang akuntabel,” haraonya.
Ketua pelaksana kegiatan, Maman menyampaikan, kegiatan diikuti oleh 40 peserta yang merupakan operator data dan EMIS dari setiap kecamatan.
“EMIS ini sebagai pesan ekspresi yang direkam dan diinformasikan, ucapan ekspresi data, SIM manajemen sistem informasi,” katanya.(Nda)
 Kabupaten Lebak meminta proses input data ke Education Management Information System (EMIS) tidak dilakukan dengan asal-asalan.){kind=link}