Lebak – Belatung ditemukan pada kurma kemasan merek Hijra yang dijual di Indomaret di daerah Cimarga Kabupaten Lebak. Kurma yang dijual seharga Rp49.900 tersebut diimpor oleh PT Mulia Raya Agrijaya.
Sekretaris Disperindag Kabupaten Lebak Orok Sukmana mengatakan, Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen bisa dikenakan kepada penjual produk tersebut.
“Kalau memang benar kita akan tidnak sesuai Undang-undang Konsumen. (Indomaret) harus bertanggung jawab karena mereka menjual produk yang tidak layak jual. Toko harus bertanggung jawab lah,” kata Orok saat dihubungi Banten Hits, Minggu(20/5/2018) lalu.
BACA JUGA: Warga Lebak Mengaku Temukan Belatung di Kurma Merek Hijra
Meski waktu kedaluwarsa produk tersebut masih lama dan kondisi kemasan baik, menurut Orok, penjual harus tetap teliti dan mengecek ulang produk yang dijual.
“Misalnya begini, mereka jual produk kedaluwarsanya 2020, tapi setelah diterima masyarakat tidak sesuai dengan dijanjikan, ada kandungan berbahaya lain, mau apa coba?” tukas Orok.
“Setiap produk yang mereka jual harus diteliti dong. Mulai dari kedaluwarsanya, kemasannya, kondisinya Mereka bisa kena pasal, itu tanggung jawab mereka,” tegasnya.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Lebak Oong Syahroni mengatakan, pihaknya akan merekomendasikan agar produk tersebut ditarik dari pasaran.
“Sangat mungkin kita rekomendasikan untuk ditarik kalau memang ada sampel lain. Komisi II meminta Disperindag untuk segera menindaklanjuti untuk memastikan makanan yang dijual dan dikonsumsi masyarakat itu layak jual,” kata Oong.
Sementara itu, Kepala BPOM Serang Alex Sander belum juga merespon pesan WhatsApp Banten Hits terkait temuan belatung pada produk makanan yang khas dengan bulan Ramadan tersebut.
Banten Hits juga masih berupaya untuk mendapat tanggapan dari pihak Indomaretdan PT Mulia Raya Agrijaya.(Nda)
