Pandeglang – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadindik) Kabupaten Pandeglang Olis Sholihin mengakui mutu pendidikan di Kabupaten Pandeglang masih buruk.
Hal tersebut diukur dari hasil Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Hasil UN SMP Pandeglang diketahui paling rendah se-Provinsi Banten.
“Saya sudah sampaikan ke teman-teman (guru) mutu pendidikan harus diperbaiki, karena dalam ranking hasil Kelulusan, sekolah swasta yang lebih tinggi di banding negeri. Padahal, fasilitas pendidikan negeri itu sudah cukup, (gurunya) sudah punya gaji, sudah sertifikasi, tapi kenapa mutu pendidikan rendah,” papar Olis kepada awak media, Selasa (5/6/2018).
Menurutnya, buruknya mutu pendidikan di Kabupaten Pandeglang akibat minimnya Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga pengajar, ditambah lagi banyak tenaga-tenaga pengajar yang menjelang pensiun. Oleh karena itu, dindik akan mereformasi tenaga pengajar untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan.
“Kita kembalikan lagi kepada mereka, kan sudah punya tukin (tunjangan kinerja), tinggal mungkin guru-guru itu meningkatkan SDM-nya, jadi harus malu, dengan sekolah swasta yang lebih bagus mutu pendidikannya,” sebut Olis.
Ia juga mengingatkan agar dana sertifikasi tenaga pengajar sebagian disisihkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, karena dana sertifikasi tersebut tidak seutuhnya milik para guru.
“Uang sertifikasi ini tidak mutlak harus dimiliki oleh guru-guru, ada sekitar 5-10 persen untuk meningkatkan kualitas atau mutu pendidikan. Tapi untuk itu saja garati (susah) diajak urusan jeng agama geh harese (untuk urusan agama aja susah), tapi bertahaplah,” pungkasnya.(Nda)
 Kabupaten Pandeglang Olis Sholihin mengakui mutu dan kualitas pendidikan masih buruk.){kind=link}