Cilegon – Paska-peningkatan aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau yang terjadi sejak beberapa hari terakhir, Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Banten telah mengeluarkan Maklumat Syahbandar dan Surat Edaran kepada pelaku pelayaran untuk meningkatkan kewaspadaan tentang adanya erupsi GAK. Kepada para nahkoda kapal yang melintas di Selat Sunda.
Surat Maklumat Syahbandar bernomor UM.003/17/13/KSOP.Btn-18 dan Surat Edaran bernomor UM.003/17/12/KSOP.Btn-18 tentang peningkatan kewaspadaan terkait erupsi GAK langsung dikeluarkan oleh KSOP Banten sejak Senin, 25 Juni 2018.
“Kita Sudah terbitkan Notice to Marine, kepada para nakoda kapal harus waspada dan berhati-hati serta memperhatikan alur pelayarannya di Selat Sunda,” ujar Kepala KSOP Banten Yefri Meidison, Selasa, 26 Juni 2018.
Selain meminta kepada nakhoda untuk meningkatkan kewaspadaan, KSOP Banten juga mengimbau untuk memperhatikan setiap instrumen kapal seperti permesinan dan kemudi kapal, serta alat navigasi kapal pun harus difungsikan sebaik-baiknya.
“Nakhoda kapal harus memastikan kondisi permesinan, kemudi dan peralatan navigasi kapal. Kelengkapan alat keselamatan kapal juga dapat dipastikan dan dipergunakan dengan baik,” ungkapnya.
General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Merak, Fahmi Alweni mengatakan, meskipun Erupsi GAK mengalami peningkatan namun diketahui saat ini pelayanan penyebrangan di Pelabuhan Merak-Bakahueni dalam keadaan normal.
“Pengoperasian penyeberangan normal sampai saat ini. Sebanyak 30 kapal penumpang kita operasikan, namun kita mengimbau kepada nakhoda kapal untuk menghindari erupsi, kapal jangan dekat-dekat dengan GAK,” tandasnya. (Rus)
