Tangerang – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang beralasan, tidak adanya petugas KPPS yang memfasilitasi pasien di RSUD disebabkan masih adanya antrean pemilih tambahan di detik terakhir pemungutan suara.
“Jadi untuk pemilih di RSUD Kota Tangerang karena KPPS-nya enggak keburu. Sebab di jam yang sama, pemilih tambahan masih antre di TPS,” kata Komisioner KPU Kota Tangerang Banani Bahrul, Kamis (28/7/2018).
Keterbatasan petugas menjadi alasan KPU puluhan pasien yang mempunyai hak pilih tak bisa menyalurkan hak pilihnya di pesta demokrasi lima tahunan kemarin.
“Yang mobile enggak ada, tapi karena TPS dekat rumah sakit, jadi untuk pegawai diarahkan langsung ke TPS, hanya untuk pasien tidak terlayani,” ujarnya.
BACA JUGA: Pasien di RSUD Kota Tangerang Tak Bisa Salurkan Hak Pilih
Selain karena antrean pemilih tambahan, KPPS juga beralasan tidak ada kotak suara yang dapat digunakan untuk para pasien.
“Ada problem kotak suara. Sebenarnya bisa diganti dengan yang tidak permanen atau kotak suara kardus, tapi panwas tidak mengizinkan dengan kotak suara kardus dan saksi juga tidak ditempat. Jadi sangat menyesal, kami juga tidak bisa memaksakan KPPS,” kilahnya.
Banani juga mengakui adanya miskoordinasi di TPS antara pengawas, saksi dan pihak rumah sakit. Hal tersebut akan menjadi bahan evaluasi KPU.
“Betul, ini jadi bahan evaluasi dan masukan meski rumah sakit lain terlayani, seperti Sari Asih, Hermina, Sari Asih Sangiang. Ini kendala teknis di lapangan,” pungkasnya.(Nda)