Serang – Absensi dengan menggunakan sistem sidik jari (fingerprint) ditinggalkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten. Kini, absensi pegawai dilakukan dengan absensi dengan pemindaian wajah alias face print.
Kasubid Data dan Informasi Kepegawaian BKD Provinsi Banten Dian Hediana mengatakan, absensi dengan face print sudah mulai diterapkan sejak Senin, 9 Juli 2018.
“Bisa dilihat, sudah tidak lagi yang bisa melakukan absensi sidik jari. Sejumlah SKPD sudah mulai menerapkan absensi wajah,” kata Dian, Selasa (10/7/2018)
Absensi ini mengharuskan para pegawai menghadapkan wajahnya ke mesin face print sebagai bukti kehadiran pegawai yang datanya dikirimkan ke server BKD Banten.
Dian menjelaskan, face print diterapkan di seluruh SKPD sebagai tindak lanjut dari kejadian sebelumnya, di mana absen sidik jari yang diakali ASN. Untuk tahap awal pengerjaan face print, Pemprov Banten masih memfokuskan pada sejumlah SKPD yang terpusat di KP3B terlebih dahulu.
BACA JUGA: Wahidin Halim Copot Kepala DPMD Sigit Suwitarto
“Setelah dirasa seluruhnya rampung dikerjakan, barulah tim teknis dari BKD Banten baru akan mulai memasangnya di tempat-tempat lainnya, seperti kantor UPT dan balai milik Pemprov Banten,” jelasnya.
Tidak menutup kemungkinan penempatan mesin face print ini juga akan diterapkan hingga ke sekolah-sekolah SMA dan SMK negeri.
“Absensi jarak jauh nantinya. Dengan begitu BKD bisa memonitor segala tindak tanduk seluruh ASN yang tengah melakukan perjalanan luar kota, dibuktikan dengan upload foto yang dikirimkan pegawai ke server BKD, agar tidak ada lagi pegawai di lingkungan Pemprov Banten yang mencoba mencari-cari celah dengan berleha-leha saat melakukan kunjungan luar daerahnya, karena semuanya harus dibuktikan dengan dokumen dan foto yang harus dikirimkan ke server BKD,” papar Dian.(Nda)
 Banten. Kini, absensi pegawai dilakukan dengan absensi dengan pemindaian wajah alias face print.){kind=link}